Hipnoterapi memang belum banyak dikenal orang umum. Oleh karenanya terkadang orang memiliki pemahaman yang kurang tepat mengenai hipnoterapi. Bahkan banyak orang yang menganggap bahwa hipnoterapi hanya diperuntukkan bagi orang dengan kelainan mental. Mari kita kenali lebih dalam bagaimana proses terjadinya hipnoterapi.
Hipnoterapi terdiri dari 2 kata yaitu hipnosis dan terapi. Hipnosis adalah sebuah kondisi yang memang terjadi pada diri kita sehari-hari, yaitu ketika bangun tidur dan sebelum tidur. Hipnosis adalah sebuah kondisi dimana otak kita sedang berada pada gelombang alfa dan theta. Alfa dan theta adalah gelombang ketika kita sedang merasakan relaksasi dan fokus. Oleh karena itu, dalam proses hipnoterapi klien akan di bimbing untuk berada dalam kondisi yang relaks dan fokus pula.
Untuk dapat memiliki kondisi yang relaks dan fokus tersebut, maka klien akan di bimbing untuk mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh hipnoterapis sehingga mencapai pada gelombang otak alfa dan theta. Untuk tercapainya hal tersebut, maka dibutuhkan kerja sama dari klien sehingga kondisi hipnosis dapat terjadi. Agar dapat mengikuti instruksi yang diberikan, maka tentu dibutuhkan proses berpikir yang optimal dan komunikasi yang lancar.
Berkaitan dengan judul di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa untuk mencapai kondisi hipnosis tidak dapat dilakukan oleh orang dengan kelainan mental atau jiwa. Hal ini dikarenakan orang dengan kelainan mental atau jiwa tidak dapat melakukan komunikasi dan berpikir secara normal. Justru hipnoterapi diperuntukkan bagi orang dengan kondisi normal namun memiliki luka batin atau beban mental dalam diri. Oleh karena itu hipnoterapi tentu sangat bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang mengalami beban mental yang berat atau menginginkan untuk mencapai potensi diri yang maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H