Mohon tunggu...
Quemala Jowvy
Quemala Jowvy Mohon Tunggu... profesional -

Am a great dreamer,

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Takabonerate 2: Merancang Wisata Murah dari Pantai Timur

27 November 2011   15:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ibarat ditawari ngopi, disediakan kopi gula dan krimer, tapi air panasnya gak ada. Gitu deh rasanya pagi ini, waktu tau ternyata dive gear saya tidak ikut dalam kapal. Semua sudah bersiap-siap dengan perlengkapan masing-masing dan saya cuma bisa bertanya-tanya dimana dive gear tercinta berada. (Mendadak kangen berat -halah!)

Menurut kabar dari Badan Meteorologi dan Geofisika (lho?!) dive gear saya ternyata lewat jalan darat bersama rombongan lain. Doooh...! Tapi untunglah, sesaat sebelum penyelaman dimulai, gear tercinta akhirnya tiba dengan selamat di depan hidung saya.

Pantai Timur, dermaga Patumbukang, menjadi spot pertama penyelaman hari ini. Sekitar 50 diver yang ikut serta, kemudian dibagi jadi 5 grup. Team yang turun di sini secara keseluruhan adalah yang berada di bawah tanggung jawab POSSI (perstuan Olah Raga Selam Seluruh Indonesia) Makassar. Saya dan Wina jelas se grup (sebetulnya karena dia pengen numpang beken ke saya kayaknya... Oops)

Selain menyelam, agenda lain para diver adalah memotret keindahan alam bawah laut spot ini untuk diikutsertakan pada Lomba Foto Underwater. Dan peserta wajib menyetorkan masing-masing 5 foto andalannya dari dua kali penyelaman, untuk dinilai pada lomba tersebut. Berhadiah : naik haji bagi yang mampu (koq?!). Yang jelas semua hasil foto dari lomba ini, akan dipamerkan dalam sebuah eksibisi.

O ya, ada info tambahan yang bikin saya dan Wina cengengesan bahagia...ternyata dari Dermaga Patumbukang ini, ada ferry yang bisa mengantarkan hingga ke Labuang Bajo!!! Tau kan tempat itu? Yax, itulah kampungnya si Komodo yang belakangan sudah dinyatakan masuk nominasi 7 Keajaiban Dunia.

Dari pelabuhan ini, sekali pergi bermodal 75 ribu rupiah saja, dalam semalam ato sekitar 15 jam melaut kita sudah bisa tiba di kampungnya binatang purba itu. Plus tiket pesawat Makassar-Selayar yang sekitar 300ribuan itu, masih jauh lebih ekonomis itung-itungannya jika dibandingkan jika dari Makassar harus naik pesawat via Surabaya atau Bali dulu untuk ke sana, yang bunyinya bisa 'juta'an cesss! Jadwalnya itu berangkat Senin pagi, tiba di Labuang Bajo keesokan petang. Setelah berkelana di pulau Komodo, lalu kembali lagi menumpang ferry yang sama pada hari Kamis-nya, untuk kembali lagi ke Pantai Timur-Selayar.
Hayo para divers atau para travellers, mareee siapkan itenerary perjalanan murah kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun