Di pagi hening, mentari terbit,
Ia datang, bagai sang lilin di gelap malam,
Dengan cahaya pengetahuan, menerangi jalan,
Membimbing jiwa muda dalam keabadian.
Ia adalah samudra, luas dan dalam,
Gelombang kebijaksanaan di setiap pelajaran,
Mengajarkan tenang dalam badai kehidupan,
Riak-riak harapan di antara ombaknya.
Ia petani, menanam benih harapan,
Di ladang hati kami yang subur,
Sabar menanti musim panen tiba,
Melihat kami tumbuh, mekar, menjulang.
Ia pelukis masa depan, kanvasnya jiwa,
Dengan kuas cinta, melukis mimpi-mimpi,
Guru, engkau bintang di langit malam,
Cahayamu abadi, penuntun kami selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H