Mengantuk di malam hari tetapi malas membuat kopi? Tenang saja, mulai hari ini, tablet effervescent ajaib dari ekstrak kopi ini siap menemani Anda! Tablet effervescent merupakan tablet yang dapat menghasilkan gas CO2 sebagai hasil dari reaksi kimia antara bahan bahan penyusun tablet ketika berinteraksi dengan cairan pelarutnnya, yaitu air. Tablet ini juga tergolong lebih praktis dalam membuat minuman. Selain itu, rasa pahit kopi yang diformulasikan dalam tablet ini juga dapat diminimalisir oleh adanya komponen lain sehingga meningkatkan kualitas sensori tablet (Tanjung & Puspitasari 2019).
Tablet effervescent merupakan produk minuman yang cukup digemari oleh masyarakat karena bentuk sediannya yang unik dan menarik. Rasa tablet effervescent juga lebih menyenangkan oleh adanya reaksi karbonasi. Selain itu, tampilan tablet effervescent ini juga cukup menarik karena terdapat gelembung ketika dimasukkan ke dalam air kemudian tablet baru akan larut seutuhnya.Â
Sensasi menyegarkan juga dapat kita peroleh ketika mengonsumsi tablet ini. Umumnya, tablet effervescent juga dibuat dari bahan berkhasiat, bahan pembentuk gas, pengisi, pengikat, pelicir, dan pemanis. Komponen pembentuk gas pada tablet effervescent ini dibagi menjadi komponen asam dan basa karbonat. Beberapa sumber bahan asam yang digunakan adalah asam makanan (asam sitrat, asam tartat, asam suksinat), asam anhidrat (asam sitrat anhidrat), dan garam asam (garam sitrat, sodium dihidrogen, dan phospate). Ada pula beberapa komponen basa karbonat yang dapat digunakan seperti natrium bikarbonat, kalium bikarbonat, dan natrium bikarbonat (Herlinawati 2020).
Beberapa keuntungan dari dibuatnya tablet effervesccent sebagai minuman ini adalah lebih praktis, cepat larut dalam air, menghasilkan larutan yang jernih, dan memberikan efek sparkle atau rasa soda pada minuman.Â
Ketika terjadi reaksi, bikarbonat akan membebaskan air sehingga terjadi autokatalisis dari reaksi. Dewasa ini, tablet effervescent juga telah banyak dikembangkan dengan bahan obat supaya obat yang pahit dan kurang disukai konsumen dapat lebih disukai dengan adanya campuran beberapa bahan pembuatan tablet effervescent. Akan tetapi, ada pula beberapa kerugian dari pembuatan tablet effervescent. Tablet effervescent ini sulit untuk menjadi produk yang stabil secara kimia. Kelembapan udara dalam pembuatan tablet dapat mempengaruhi reaktivitas effervescent. Oleh karena itu, umumnya, effervescent ini dikemas secara khusus dalam kantong lembaran aluminium kedap udara ataupun kemasan padat dalam tabung silindris dengan kadar udara yang minim (Herlinawati 2020).
Sampai saat ini, tablet effervescent yang beredar di pasaran seringkali diformulasikan menggunakan perisa buah sesuai flavor yang disukai oleh masyarakat. Beberapa diantaranya adalah tablet effervescent rasa jeruk, stroberi, lemon, dan sejenisnya. Padahal, bahan jamu dan herbal juga dapat dijadikan flavor dalam pembuatan tablet effervescent yang dikomersialkan di pasaran. Salah satunya adalah kopi. Aplikasi kopi dalam pembuatan tablet effervescent ini memungkinkan kita untuk tidak perlu repot-repot menyiapkan air panas untuk menyeduh kopi dan menunggunya hingga menjadi kopi siap minum di malam hari. Melalui effervescent kopi, kita dapat mengonsumsi kopi dengan praktis dan mudah.
Kopi menjadi komoditas andalan dalam sektor perkebunan di Indonesia. Kopi juga merupakan minuman yang diproduksi dan dikonsumsi terbesar kedua di dunia. Kopi memiliki cita rasa yang khas dibandingkan jenis minnuman lainnya. Kandungan kimia dalam kopi juga cukup beragam seperti kafein, asam klorogenat, trigonelin, karbohidrat, lemak, asam amino, asam organik, aroma volatil, dan mineral.Â
Berbagai senyawa tersebut dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan penikmat kopi. Golongan dari senyawa asam yang terdapat dalam kopi dapat memberikan aroma dan cita rasa yang khas. Jenis asam yang dominan pada biji kopi adalah asam klorogenat yang menyusun sekitar 8% dari biji kopi ataupun 4,55 dari kopi sangrai. Setelah disangrai, asam klorogenat dapat berkurang sebab telah berubah menjadi asam kafeat dan asam kuinat. Asam klorogenat tergolong senyawa ester yang terbentuk dari gabungan asam kuinat dan beberapa jenis asam trans-sinamat seperti caffeic, p-coumaric, dan asam ferulat. Fungsi dari asam klorogenat ini adalah melindungi tumbuhan kopi dan mikroorganisme, serangga, dan radiasi UV. Bagi manusia, asam klorgenat ini juga berfungsi sebagai antioksidan, antivirus, antihipertensi, antidiabetes, dan hepatoprotektif (Farhaty & Muchtaridi 2016).
Sebagai antihipertensi, asam klorogenat ini dapat menurunkan tekanan darah tinggi yang melibatkan nitrat oksida (NO). Hipertensi dapat terjadi karena meningkatnya kadar hidrogen peroksida dan anion superoksida. Anion superoksida ini yang akan menguras bioavabilitas NO menghasilkan peroksinitrit. Ketika NO berkurang, dapat terjadi hipertensi. Akan tetapi, bioavabilitas NO ini dapat ditingkatkan ketika kita mengonsumsi asam klorogenat, misalnya dari kopi. Hal ini disebabkan oleh asam ferulic, metabolit 5-CQA, membuang superoksida dan menurunkan tekanan darah tinggi (Farhaty & Muchtaridi 2016).
Sebagai hepatoprotektif, asam klorgenat juga terbukti dapat mencegah nekrosis hati yang disebabkan oleh obat parasetamol. Asam klorogenat dan kafein juga mempunyai kumpulan cixinal hydroxyl pada residu aromatis yang keduanya dapat berperan sebagai antimutagenik dan antikanker karena memiliki aktivitas antioksidan yang bekerja pada ROS (Reactive Oxygen Species). Sebagai antidiabetes, senyawa asam klorogenat kopi dapat menstimulasi uptake glukosa di otot skeletal dengan jalur aktivasi APMK. Aktivitas APMK ini dapat mengarahkan hasil metabolit zat yang bermanfaat seperti menurunkan produksi glukosa dalam hati. Tidak hanya itu, asam klorogenat juga mampu menghambat sintesis asam lemak yang terbukti secara in vivo dan in vitro (Farhaty & Muchtaridi 2016).
Nah, bagaimana? Meskipun biasanya hanya digunakan sebagai teman bergadang, ternyata kopi mengandung asam klorogenat yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Selanjutnya, yuk kita membuat tablet effervescent dari kopi.