Mohon tunggu...
jovian_057
jovian_057 Mohon Tunggu... Mahasiswa -

You know my picture, not my story Terbit Artikel tidak menentu, Salam Super :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

K-Pop Mengancam Budaya Indonesia

26 Maret 2016   13:50 Diperbarui: 26 Maret 2016   14:14 2916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar: panda's"][/caption]Sekarang ini kebutuhan manusia makin banyak yang harus terpenuhi, bukan hanya kebutuhan pokok saja seperti pangan, papan dan sandang. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dalam memenuhi kebutuhan kesehariannya manusia tidak lepas dengan kebutuhan akan hiburan. Hiburan sendiri bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan dan kepenatan dari berbagai aktivitas sehari-hari, salah satu hiburan, seperti mendengar musik K-pop. K-pop kepanjangan yaitu Korean Pop (Musik Pop Korea), yang berupa jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan, dan juga sudah merupakan suatu kebudayaan dan gaya hidup. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sedangkan pengertian K-pop menurut Ajeng Darmista seperti yang dijelaskan di kompasiana, merupakan salah satu pesan verbal melalui media entertainment yaitu musik.

K-pop sendiri sudah banyak dikenal oleh banyak orang, salah satu di negara Indonesia. Sebagian besar lapisan masyarakat Indonesia menyukai salah satu genre music pop yang sekarang sedang naik daun atau hits yaitu K-pop. Mendunianya wabah demam K-pop hampir di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia yang telah menjangkiti kalangan anak muda selama kurang lebih sepuluh tahun. Tidak hanya perkembangan teknologi yang semakin maju, Korea pun juga menggarap sisi budaya mereka yaitu K-pop. Sehingga kalangan muda Indonesia hakikatnya sebagai konsumen potensial budaya populer, menjadi sasaran negara Korea untuk membawa masuk budaya K-Pop ke Indonesia.

Populernya budaya K-pop menjadi topik yang sering diperbincangkan belakangan ini. Indonesia salah satu negara yang terpengaruh sangat besar oleh budaya K-pop. Kenapa budaya K-pop dapat dikenal, diminati, dan menjadi demam pada kalangan masyarakat Indonesia? karena variasi musik yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari pop, dance, elctropop, hip-hop, rock, R&B, dan electronic, tetapi juga seperti adanya film drama. Korea pun juga mampu membaca potensi pasar dunia, Bagaimana? Korea muncul dengan lebih fresh dan dinamis supaya dapat memberikan sebuah inovasi baru serta juga dengan teknologi yang lebih canggih dan perkembangan media yang lebih maju. Tidak hanya dari segi musik dan film saja yang di garap saja, melainkan juga generasi muda yang sangat potensial juga berhasil mereka garap untuk semakin menguatkan posisi mereka di dunia internasional. Secara fisik juga juga diperhatikan yaitu ketampanan dan kecantikan serta fashion yang menarik dari bintang-bintang atau artis Korea. Alhasilnya ini yang menjadikan alasan masyarakat menyukai budaya K-Pop.

K-pop sendiri juga memang menjadi salah satu senjata negara Korea selatan untuk menyebarkan budaya dan paham mereka, dan bisa dikatakan imperialisme budaya. Menurut KBBI, imperialisme budaya adalah pandangan mengenai adanya kebudayaan asing yang lebih kuat yang mendominasi suatu golongan masyarakat sehingga warganya kehilangan kepribadian dan indetitasnya. Sehingga imperialisme budaya ini disebabkan oleh globalisasi yang semakin berkembang, dan negara maju pun akan sangat mudah menyebarkan kebudayaan mereka ke seluruh penjuru dunia melalui media yaitu internet, dan negara-negara berkembang sangat rentan terpengaruh, salah satunya di Indonesia.

Indonesia sendiri sudah dianggap sebagai salah satu negara penting yang menjadi target penyebaran kebudayaan Korea, kenapa ? karena negara Indonesia adalah negara yang sangat mudah dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Sehingga dengan memvirusnya budaya K-pop di Indonesia menjadikan negara kita negara yang tidak mempunyai identitas yang jelas.

Dalam perspektif kebudayaan, ini akan sangat menjadi ancaman terhadap kebudayaan asli negara kita, karena memang K-pop sasaran utamanya adalah remaja atau anak muda yang tingkat kestabilan emosinya masih labil, sehingga akan sangat mudah terpengaruh, sehingga remaja akan lebih tertarik mempelajari kebudayaan negara lain dan cenderung lebih bangga dibanding dengan budaya negara sendiri, contohnya saja banyaknya remaja di Indonesia yang meniru gaya pop Korea, mulai dari model pakaian, gaya rambut, pola hidup, aksesori, dan cara berinteraksi dengan teman sebayanya. Sangat ironi memang, ketika melihat para penerus bangsa kecintaan terhadap budaya negara sendiri sedikit demi sedikit terkikis karena pengaruh budaya negara lain. Lalu bagaimana cara mengatasinya ? jadilah seorang remaja atau anak muda yang mengkritisi budaya dari luar, sehingga tidak terlalu jauh menghilangkan kebudayaan asli di negara sendiri, serta juga mengajarkan kepada anaknya secara turun menururun supaya kebudayaan tersebut tidak hilang begitu saja.

Dalam pembahasan kali ini akan menggunakan Teori Jarum Hipodermik yang menjelaskan bahwa khalayak adalah sekelompok orang yang mudah untuk dipengaruhi, jadi pesan apa saja yang ditembakkan oleh media bisa dengan mudah dan segera mempengaruhi khalayak. Dimana komunikator yaitu masyarakat Korea Selatan, komunikan yaitu khalayak atau masyarakat Indonesia, dan media yaitu internet. Bahwa komunikator menyebarkan pesan tentang kebudayaan K-Pop ke komunikan yang penyebaran pesan menggunakan media. Akibat dari penyebaran pesan tersebut komunikan mudah sekali untuk dipengaruhi, sehingga pesan apa saja yang ditembakan oleh media bisa dengan mudah dan mempengaruhi komunikan (khalayak Indonesia).

Jadi, K-Pop atau Korean Pop memberikan pengaruh yang besar pada segi budaya di Indonesia saat ini. Korea pun juga hanya mengedepankan gaya Korea saja sehingga menyebabkan remaja atau anak muda di negara Indonesia tidak mempunyai jati diri karena budaya bangsa mulai memudar dan tergeser oleh trend saat ini. Seperti halnya dalam segi kebudayaan di Indonesia pun bisa dibilang meniru dari negara Korea Selatan tapi hanya sebagian besar saja. Maka dari itu supaya tidak dibilang meniru atau plagiasi, kita harus menonjolakan kebudayaan sendiri di Indonesia, dan juga tentunya mengkritisi budaya luar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun