Mohon tunggu...
Jovial Elitahari
Jovial Elitahari Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Walisongo

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Prodi S1 Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Menjamurnya BURJO di Beberapa daerah

27 Juni 2024   14:22 Diperbarui: 27 Juni 2024   14:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu burjo di Semarang. Pict by Burjo Pantry 2

Hai sobat! Gimana nih kabar kalian? Semoga baik ya!

Semarang memang menjadi salah satu kota yang sering menjadi  tujuan anak-anak muda untuk spend time baik bareng temen atau keluarga , baik itu hang out , nongkrong bahkan juga tempat beristirahat. Spot-spot untuk tempat nongkrong di Semarang terbilang cukup banyak dan juga lengkap mengingat di Semarang banyak universitas - universitas  baik itu negeri ataupun swasta dan juga sekolah-sekolah yang beraa dilingkungan yang strategis seperti di pusat kota ataupun di pinggiran kota. 

Sebagai sobat mahasiswa apalagi mahasiswa UIN Walisongo Semarang pasti kalian udah ga asing lagi kan sama yang namanya BURJO aka Bubur Kacang Ijo. Tidak dapat dipungkiri  bahwa BURJO aka Bubur Kacang Ijo merupakan spot nongkrong yang sangat populer dan menjamur di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Pulau Jawa baik itu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan sekitarnya, banyak bermunculan spot nongkrong yang konsepnya serupa seperti BURJO. Banyak juga loh dari sobat-sobat mahasiswa yang hobi nongkrong di burjo, ada juga yang numpang nugas di burjo, serta ada juga yang menggalau di burjo wkwkwk dan masih banyak lagi.

Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, warung burjo tidak hanya menjual menu tunggal bubur kacang hijau. Ada beragam makanan olahan dari nasi hingga mie instan yang mengisi daftar menu warung burjo saat ini. 

Tahu kah sobat bagaimana sih kemunculan burjo hingga semenjamur ini?

Burjo selalu menjadi spot kesenangannya mahasiswa yang menginginkan sesuatu yang murah meriah. Selain nama yang unik, keunikan Burjo juga terletak pada hampir kesemua tukang masaknya adalah orang Sunda. 

Mengutip dari beberapa sumber ternyata, burjo bukan berasal dari Jogja melainkan Kuningan, Jawa Barat. Orang yang disebut-sebut memperkenalkan warung burjo di Jogja adalah warga Kuningan, Jabar yakni Rurah Salim. Beliau merantau ke Jogja untuk berjualan pada tahun 1943. Awalnya dijajakan secara keliling, dengan cara dipanggul bukan kios [seperti sekarang]. Setelah Indonesia merdeka, barulah membuka kios. 

Terinspirasi dari jejak Rurah Salim, warga Kuningan mulai mendirikan burjo. Tak hanya di daerah asal, akan tetapi daerah lain juga, termasuk di Jogja, Solo, Semarang dan juga daerah - daerah yang lain.  Namun, untuk penyebutan warung burjo di masing-masing daerah itu berbeda. Misalnya, di Jabar dan Jakarta disebut warkop atau warung kopi. Kemudian, di Jatim dan Jateng disebut burjo atau warmindo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun