Aku melangkah dalam hening,
Mencoba memikat angin yang sedari tadi menerpa hati,
Aku tak lagi muram meraungi nasib yang tak lagi jelas,
Sebab tawa ku masih bisa mengeelegar,
Serta hidup yang masih terus berhimpit dengan waktu.
Bagiku ,
Masaku telah lama usai,
Seiring dengan langkahku yang tak lagi mengujam tanah,
Serta terpaan angin yang berusaha mengusirku menjauh dari gedung kuning itu.
dan,
aku tlah pasrah,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!