Mohon tunggu...
Jovanka Chrishelda
Jovanka Chrishelda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswi FIB pada jurusan Televisi dan Film angkatan 2022 sedang menempuh semester 3.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Ekonomi Kreatif dalam Industri Kuliner

14 September 2023   17:40 Diperbarui: 14 September 2023   17:47 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel Opini karya Jovanka Doreen Chrishelda

Perubahan zaman menuntut setiap orang untuk terus berkreasi dan mengembangkan setiap ide yang dimilikinya. Ide merupakan hal krusial dalam kehidupan manusia terutama bagi penggiat ekonomi kreatif. Ide dapat bernilai mahal apabila dituangkan dalam bentuk atau rupa yang tepat karena ide bersifat abstrak maka proses representasinya menjadi challenging. Saat berusaha membuat ide menjadi hal yang nyata dan terlihat diperlukan sebuah referensi yang banyak agar dapat menjadi gagasan baru yang fresh. Acapkali sebuah ide dijiplak dan dijiplak dengan tidak memberikan konsep baru. Hal ini juga mengakibatkan terjadinya persaingan ekonomi yang tidak sehat.

Beralih ke ekonomi kreatif, sebenarnya apa itu ekonomi kreatif? Menurut Diktum Instruksi Presiden No.6 Tahun 2009, ekonomi kreatif berarti kegiatan ekonomi yang berdasar pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi serta daya cipta individu yang bernilai ekonomi dan berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Sedangkan Chris Bilton menganggap ekonomi kreatif adalah keahlian dan inovasi yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru (orisinil) dan belum ada sebelumnya. Jika dijabarkan lebih ringkas lagi, menurut pandangan saya sebagai orang awam, ekonomi kreatif adalah sebuah kegiatan yang mengandalkan kekreatifan seseorang dalam melakukan kegiatan mencari keuntungan. Sebenarnya definisi dari ekonomi kreatif akan terus berevolusi seiring berkembangnya zaman dan penemuan-penemuan baru yang ditemukan.

Dalam ekonomi kreatif ada empat domain yang menjadi identitas terkuat yaitu scientific creativity, technological creativity, economic creativity, dan cultural creativity. Scientific Creativity atau kreativitas ilmiah yaitu kemampuan seseorang untuk menampilkan ide-ide baru yang berkaitan dengan sains dan bermanfaat. Technological creativity atau kreativitas teknologi yaitu penggunaan teknologi yang berbasis inovasi dan teknologi juga mampu membantu penggiat industri untuk melakukan champaign atau aktivitas lainnya. Economic creativity atau kreativitas ekonomi merupakan pengembangan ide berdasarkan imajinasi yang dituangkan ke dalam form tertentu yang memiliki nilai jual. Dan yang terakhir cultural creativity atau kreativitas budaya yaitu ide inovatif yang muncul berdasarkan nilai budaya yang ada di masyarakat sekitar. Ekonomi kreatif bukan hanya berbicara dalam ranah ekonomi saja banyak hal yang dibuat saling berhubungan tapi tidak bersinggungan.

Melihat contoh penerapan ekonomi kreatif terdekat di dalam kehidupan sehari-hari saya adalah orang tua saya sebagai pelaku industri ekonomi kreatif yang bekerja di bidang kuliner. Orang tua saya memiliki sebuah usaha industri kecil berupa "depot" yang dikelola sejak dua puluh dua tahun lalu. Pasang surut telah dialami dan berhasil dilalui melalui pemikiran yang harus terus muncul. Tidak mudah untuk terus bertahan di dalam industri ekonomi banyak hal yang harus terus dikembangkan dan juga banyak hal yang harus direlakan. Yang harus direlakan pastinya adalah tenaga. Ketika kita menggeluti sebuah ekonomi kreatif maka akan banyak tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan sesuatu. Tenaga menjadi komponen penting saat orang bekerja dan menjadi penentu untuk melakukan sesuatu. 

Selanjutnya adalah waktu, waktu akan terkuras ketika kita melakukan sebuah kegiatan ekonomi karena saat kita fokus mengerjakan suatu hal maka waktu berjalan dua kali lebih cepat daripada biasanya. Tantangan yang selanjutnya adalah bekerja bersama orang lain menyatukan visi dan misi yang berbeda. Konflik pasti akan muncul namun penyelesaiannya bergantung pada bagaimana kita mencari jalan tengah dan menemukan titik terang bagi masalah atau tidak menyelesaikan masalah tersebut dan membiarkan masalah itu larut dengan risiko menganggu performa. Tentu saja bagi penggiat di bidang ekonomi, sumber daya manusia berbekal skill serta pengetahuan terhadap bidang berkaitan merupakan faktor penting yang harus dimiliki.

Saat ini, usaha kuliner sedang menjadi trendy. Banyak sekali orang-orang yang mulai mencoba peruntungannya dengan memulai usaha di bidang kuliner. Mereka berlomba-lomba untuk bersaing menciptakan produk baru yang akan diperjualbelikan. 

Akan sangat kecil kemungkinannya untuk terus bertahan di dunia ekonomi jika tidak berinovasi. Mengapa? Karena kehidupan ekonomi bersifat dinamis dan tidak berhenti di satu titik tertentu. Perubahan industri terus terjadi mengikuti perubahan zaman yang semakin modern. Saat awal menggeluti dunia kreatif ekonomi masih belum banyak penjualan yang dilakukan secara daring bahkan sangat sulit untuk ditemuinya. Seiring perkembangan teknologi yang pesat dan kemajuan zaman, cara melakukan promosi pun juga berubah. 

Pertama pada saat awal usaha itu terbentuk, cara promosi yang dilakukan oleh orang tua saya adalah dengan berbicara pada pelanggan dari satu ke satu orang lainnya. Lalu mulai muncul teknologi SMS yang mana saat itu bisa mengirim pesan yang berupa promosi tanpa harus bertemu orang tersebut secara langsung. Saat ini, media yang digunakan untuk promosi adalah Instragram, Facebook, WhatsApp, dan masih banyak aplikasi lainnya. Dampak yang sangat terasa adalah cakupan pelanggan yang menjadi lebih luas dan tidak hanya itu-itu saja. Dewasa ini, media sosial bagaikan sebuah aset penting yang wajib dimiliki oleh setiap orang maka akan sangat menguntungkan jika memilih metode promosi melalui online platform. Kita harus memiliki kepintaran lebih untuk menggunakan smartphone supaya dapat memberikan efek positif bagi kita.

Berbicara tentang kreativitas budaya maka hal yang tampak dalam penerapan usaha di bidang kuliner orang tua saya adalah bagaimana selera masyarakat sekitar dapat dituangkan menjadi menu-menu baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Budaya kuliner di Jawa Timur khususnya Jember lebih cenderung ke arah asin dan pedas. Masyarakat di wilayah Jember cenderung menyukai makanan yang memiliki rasa pedas sama halnya dengan usaha orang tua saya makanan yang paling digandrungi adalah sambal bawang. Sambal tersebut menjadi icon dari industri kuliner orang tua saya.

Inti dari ekonomi kreatif adalah sebuah kemampuan untuk mengkolaborasikan segala hal mulai dari teknologi, ekonomi, sains, dan budaya menjadi suatu gagasan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi penciptanya. Kreatif ekonomi juga akan terus bergerak mengikuti perkembangan zaman, tidak mungkin stuck dan diam tanpa ada gebrakan baru. Masing-masing penggerak ekonomi harus memiliki imajinasi lebih untuk menciptakan karya baru yang bisa memiliki nilai jual di pasaran. Persaingan sehat menjadi salah satu kunci agar bisa terus menekuni dunia industri ekonomi kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun