Mohon tunggu...
Jovanka Atmadja
Jovanka Atmadja Mohon Tunggu... Editor - Siswa

suka berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Plastic Pay 2024: Misi Hijau Santa Ursula Jakarta, Mengubah Sampah Plastik Jadi Cuan!

25 November 2024   21:03 Diperbarui: 25 November 2024   21:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Plastik menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar dunia saat ini. Dengan produksi global yang terus meningkat mencapai 400 juta ton per tahun, sebagian besar limbah plastik belum terkelola dengan baik dan sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lautan. Hanya 9% dari total limbah plastik global yang berhasil didaur ulang, sedangkan 12% dibakar, dan sisanya, sekitar 79%, berakhir di tempat pembuangan akhir atau lingkungan seperti tanah dan laut. Menurut laporan World Bank, 32% limbah plastik yang tidak terkelola dengan baik mencemari tanah, air, atau lautan, memberikan dampak buruk pada ekosistem. Menyadari urgensi ini, Santa Ursula Jakarta, bekerja sama dengan Plastic Pay, memperkenalkan program inovatif yang mengubah limbah plastik menjadi peluang bernilai ekonomi dan edukatif. Program ini dirancang untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan, mendukung keberlanjutan, dan membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Plastic Pay, sebuah program berbasis teknologi yang telah diterapkan di berbagai tempat, kini hadir di Santa Ursula Jakarta. Program ini memungkinkan siswa menukar botol plastik bekas dengan poin yang dapat dikonversi menjadi uang elektronik atau digunakan untuk donasi sosial. Melalui vending machine yang tersedia di sekolah, siswa dapat berkontribusi secara langsung dalam upaya mengurangi limbah sekaligus mendapatkan manfaat nyata.

Kerja sama ini bertujuan menciptakan dampak berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung gerakan peduli lingkungan. Dengan adanya Plastic Pay, Santa Ursula Jakarta ingin menunjukkan bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya berhenti di teori, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata yang melibatkan semua warga sekolah. Menurut studi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), program berbasis teknologi seperti vending machine Plastic Pay dapat mengurangi sekitar 30% limbah plastik di lingkungan sekolah jika diimplementasikan secara konsisten.

Manfaat yang dihasilkan dari program ini pun beragam. Dari segi lingkungan, Santa Ursula Jakarta berhasil mengurangi limbah plastik yang berakhir di tempat pembuangan.. Data dari WWF menunjukkan bahwa sampah plastik di sekolah-sekolah sering kali menumpuk karena kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang efektif. Data WWF, yang merupakan The Conservation Organization menunjukkan bahwa sampah plastik di Indonesia menyumbang sekitar 10% dari total limbah di sekolah-sekolah karena kurangnya fasilitas pengelolaan dan kesadaran siswa. Selain menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih, program ini juga memberikan edukasi praktis bagi siswa tentang pentingnya daur ulang dan keberlanjutan.

Tidak hanya berdampak pada lingkungan, Plastic Pay juga memberikan manfaat ekonomi bagi siswa. Setiap botol plastik yang dikumpulkan dihargai dengan poin, yang dapat membantu siswa menambah penghasilan mereka. Hal ini memberikan motivasi tambahan, terutama bagi siswa yang membutuhkan dukungan finansial untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau kegiatan sekolah.

Keberadaan Plastic Pay di Santa Ursula juga diharapkan dapat membangun kebiasaan positif di kalangan siswa. Kebiasaan mendaur ulang yang dipupuk sejak dini berpotensi mempengaruhi pola pikir dan tindakan mereka di masa depan, menjadikan generasi muda lebih peduli terhadap isu lingkungan. Selain itu, keberhasilan program ini membuka peluang untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah lain, sehingga menciptakan dampak yang lebih luas.

Namun, penting untuk ditekankan bahwa Plastic Pay bukanlah program yang diciptakan oleh Santa Ursula Jakarta. Program ini adalah hasil kerja sama antara sekolah dan Plastic Pay, yang telah berhasil diterapkan di berbagai institusi. Hingga kini, Plastic Pay telah bekerja sama dengan lebih dari 50 institusi di berbagai kota di Indonesia, mengumpulkan lebih dari 100 ton sampah plastik untuk didaur ulang menjadi barang ramah lingkungan. Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan teknologi dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan.

Dengan inovasi ini, Santa Ursula Jakarta memberikan contoh nyata bagaimana langkah kecil dapat membawa perubahan besar. Plastic Pay bukan sekadar alat untuk mengurangi limbah plastik, tetapi juga menjadi sarana edukasi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan kebiasaan baik. Mari bersama-sama mendukung inisiatif ini demi menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun