Mohon tunggu...
Jovan.A.R.
Jovan.A.R. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah UI

Anak Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebuah Roller Coaster Mental: Portugal vs Slovenia

2 Juli 2024   08:39 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:41 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bernardo Silva, pemain yang mencetak gol kemenangan dalam adu penalti melawan Slovenia (Sumber foto: www.aljazeera.com)

Setelah absen selama 24 tahun, Slovenia dapat bermain kembali di Euro. Tidak hanya itu, negara yang dulunya bagian dari Yugoslavia itu juga berhasil lolos ke fase gugur untuk pertama kalinya dalam sejarah. Tiga poin dari semua hasil seri di group stage sudah menjadi modal yang cukup untuk lolos bagi Zmajeki untuk lolos ke babak selanjutnya. Mungkin ada sedikit perasaan beruntung pada para pemain Slovenia. 

Sebenarnya,  jumlah poin Slovenia dengan Denmark (salah satu tim segrupnya) sama, namun posisi mereka di bawah Denmark karena akumulasi kartu. Tapi, posisi Denmark sebagai runner-up mengakibatkan timnas asal Skandinavia itu berhadapan dengan Jerman, sang tuan rumah. 

Slovenia, pada sisi lain, berhadapan dengan Portugal, tim yang juga termasuk kekuatan besar, namun setidaknya peluang menangnya lebih besar dibanding jika berhadapan dengan Jerman. Pada sisi lain, Portugal memang lebih dijagokan, apalagi pemain andalan mereka, Cristiano Ronaldo, masuk ke dalam starting line-up. Tetapi, Performa Portugal dalam turnamen tidak berjalan mulus, seperti kekalahan Ronaldo CS dalam laga melawan Georgia.

Sebagai tim yang lebih superior secara kekuatan, Portugal mendominasi lapangan, berbeda dengan Slovenia yang bermain secara bertahan. Namun, selama dua babak berlangsung, tidak ada gol yang tercetak oleh kedua pihak. Lini Serang os Navegadores tidak diberi ruang yang cukup oleh para pemain bertahan Slovenia. 

Selain itu, Jan Oblak,  penjaga gawang Slovenia, tampil secara apik. Peluang-peluang dari Portugal berhasil ditahan dan ditepis olehnya. Belum adanya pemenang mengakibatkan wasit memberikan extra time. Sama seperti dua babak sebelumnya, tiada gol yang tercetak oleh kedua pihak. 

Bisa dikatakan bahwa selama setidaknya dua jam, kedua timnas sedang beradu mental, terutama pada Slovenia yang berupaya tidak kebobolan. Salah satu highlight dalam pertandingan adalah di menit ke-105. Ronaldo bersiap melakukan tendangan penalti setelah wasit mengkonfirmasi adanya pelanggaran di kotak penalti. Sayangnya, CR7 gagal memasukan bola karena tendangannya berhasil dihadang oleh Oblak.

Karena skor masih 0-0, maka pemenang ditentukan dengan adu pinalti. Di sinilah Portugal jauh lebih unggul secara mental. Sebagai timnas dengan jam terbang yang tinggi, adu pinalti merupakan hal yang umum bagi os Navegadores. 

Hal tersebut tidak berlaku untuk Slovenia yang jangankan adu penalti, lolos dari group stage di Euro maupun Piala Dunia baru sekali dan itu pun di turnamen tahun ini. Tidak memakan waktu yang lama, Portugal lolos ke babak selanjutnya. Semua tendangan dari pemain Slovenia mampu ditepis oleh Diogo Costa, sedangkan Portugal hanya perlu tiga gol untuk bertahan dalam turnamen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun