Mohon tunggu...
Jauhari Subhi
Jauhari Subhi Mohon Tunggu... Montir - Foto

Apalagi yang kita punya di dunia ini, selain Tuhan, cinta, dan keberanian... Teman-teman saya biasa memanggil saya Jo. Membaca, membaca, membaca, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Saya Marah

28 Maret 2019   19:03 Diperbarui: 30 Maret 2019   18:56 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan kesabaran namanya bila ada batasnya #SayaMarah.

Ya, saya marah. Ada kalanya kita perlu mengungkapkan kemarahan kita secara tertulis. Karena situasi seperti berhimpitan seenak-perutnya, bila kita terus-terusan bersabar. Saat kesabaran mencapai batasnya, itu tidak layak lagi disebut kesabaran. Sehingga lebih tepatnya disebut kemarahan. Bukan kesabaran.

Dengan background warna merah saya tulis di status akun facebook saya: "Saya Marah".

Postingan pada hari Sabtu, 16/03/2019 ini dengan cepat mendapatkan berbagai tanggapan. Sampai hari saya menuliskan artikel ini status itu telah mendapatkan 25 jempol, 7 wow, 3 hahaha, dan 1 hati.

Tentu saja simbol-simbol itu menjadi bebas diartikan apakah sebenarnya maksud dari pemberi tanggapan terhadap status itu oleh orang yang melihat. Sama bebasnya dengan status "Saya Marah" itu sendiri. Kalimat yang terucap, atau zaman now kalimat yang terposting menjadi bebas diterjemahkan oleh orang yang mendengar/melihat.

Ada pula yang berkomentar pada status itu. Setidaknya ada 23 orang berkomentar. Ada yang berkomentar serius, ada juga yang komentar bercanda, bahkan ada yang komentar seperti tidak peduli.

"Saya kenal orang ini sangat sabar," tulis salah seorang teman berkomentar.

"Saya sedang mengetik," tulis teman lain.

"Marah kok ngomong..makan dong," tampaknya teman satu ini sedang lapar.

"Ya jangan ke saya dong," setengah bercanda teman yang satu lagi komentar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun