Mohon tunggu...
Josua Holong Munthe
Josua Holong Munthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Saya adalah seseorang yang tertarik mengikuti isu-isu ekonomi dan sosial-politik. Saya membuat tulisan sebagai respons saya dalam mengkritisi suatu isu.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemimpin Oportunis vs Pemimpin Idealis

25 Januari 2025   12:41 Diperbarui: 25 Januari 2025   12:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Pemimpin (Sumber : Glint For Employers)

Sebagai manusia yang menduduki suatu wilayah yang dipimpin oleh segelintir penguasa, kita seringkali melihat adanya karakteristik kepemimpinan para penguasa yang berpengaruh pada pelayanannya ke masyarakat. Dinamika politik sangat bergantung kepada cara pandang para penguasa terhadap sesuatu. Dua tipikal kepempinan yang bertolak belakang antara seseorang yang oportunis dan seseorang yang idealis sering terjadi dalam dunia politik. Cara pandang idealis atau oportunis seorang penguasa akan menentukan posisi mereka dalam dunia politik.

Idealis

Seseorang yang memiliki sifat idealis dalam dirinya biasanya memiliki nilai kuat yang tertanam dalam dirinya. Orang ini juga memiliki integritas tinggi serta mengetahui motivasi utama yang menjadi pedoman saat dia sedang mengemban sebuah jabatan tertentu. Kelebihan dari seseorang yang idealis adalah mereka mampu berjalan lurus ke depan dan tidak gampang terdistraksi dengan apa yang menyimpang dari tujuannya. Kekurangannya ialah orang seperti ini biasanya cenderung kaku terhadap perubahan, mereka juga sering dikenal "baperan" ketika realita yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan idealisme mereka.

Oportunis

Seseorang yang oportunis memiliki sifat sebaliknya dari seseorang yang idealis. Mereka adalah orang yang cenderung dinamis dan selalu terbuka dengan perubahan. Orang seperti ini juga memiliki sikap adaptif dan fleksibel, mereka mampu untuk selalu melihat adanya keuntungan dan kesempatan, bahkan sekalipun dalam sebuah kesempitan. Karena keterbukaan mereka terhadap hal-hal baru, mereka memiliki kreativitas yang tinggi. Kekurangan dari orang yang seperti ini biasanya memiliki sifat labil dan tidak mengetahui apa motivasi dan target utamanya. Orang seperti ini juga acapkali bersifat pragmatis yang dimana segala jalan yang ia tempuh itu demi keuntungan pribadi dengan mengorbankan orang lain.

Dalam dunia ini, dibutuhkan sosok para pemimpin yang mampu menyeimbangkan antara oportunis dan idealis. Sikap idealis seorang pemimpin dibutuhkan untuk memiliki target dan tujuan yang jelas. Mereka tahu apa motivasi utama mereka serta rintangan dan tantangan yang harus mereka hadapi. Di sisi lain, oportunis mereka dibutuhkan ketika rencana mereka tidak berjalan sesuai dengan apa yang mereka pikir berhasil. Mereka perlu tahu bahwa banyak ancaman internal dan eksternal yang akan menghalangi mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap adaptif dan fleksibel dengan rencana baru serta keterbukaan. 

Seseorang yang berkecimpung dalam dunia politik harus memiliki dua watak tersebut. Watak idealis mereka butuhkan untuk memiliki prinsip yang kuat tertanam dalam jiwa mereka untuk menahan diri mereka dari segala godaan praktik korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan segala praktik kotor lainnya. Watak oportunis juga dibutuhkan seorang politisi, mereka perlu untuk memiliki sikap pragmatis dalam artian mereka harus siap dengan segala sesuatu secara taktis pada sistem politik yang bebas dan terbuka. Dengan sifat ini juga, mereka dapat memiliki konsolidasi kekuatan politik yang baik karena fleksibel dengan hal-hal baru sehingga mereka dapat menyesuaikan dengan segala fenomena politik yang ada. Di atas segalanya itu, yang terpenting bagi seorang politisi adalah sebuah sikap patriotik yang menggebu. Seorang politisi yang memiliki sikap patriot pasti bisa menyeimbangkan antara kapan ia harus bertindak dan melihat sesuatu secara idealis dan oportunis karena ia mengetahui semua yang dilakukannya adalah pelayanan demi kesejahteraan rakyat sebuah negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun