Mohon tunggu...
Josua Holong Munthe
Josua Holong Munthe Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Saya adalah seseorang yang tertarik mengikuti isu-isu ekonomi dan sosial-politik. Saya membuat tulisan sebagai respons saya dalam mengkritisi suatu isu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

H.O.S Tjokroaminoto Sebagai Leluhur Demokrasi Bangsa Indonesia

24 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 24 Januari 2025   21:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tjokroaminoto yang juga dijuluki sebagai Raja Jawa tanpa mahkota (Sumber : Kompas TV)

Ketika kita berbicara mengenai lokomotif demokrasi di Indonesia, maka yang paling diingat orang-orang saat ini ialah Bapak Presiden RI yang ke-3 yaitu B.J. Habibie, ia dijuluki sebagai Bapak Demokrasi bangsa dikarenakan jasa-nya yang membuka jalan reformasi bagi Indonesia. Hal itu dikarenakan ia yang menghapus predikat Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto saat itu.

Hal terkait demokrasi yang ditonjolkan saat itu ialah mengenai pembebasan pers yang diatur dalam Undang Undang No. 40 tahun 1999 mengenai penjaminan kekebasan berpendapat dan mendorong lahirnya berbagai kekuatan sosial politik di masyarakat dan pendirian berbagai asosiasi profesi.

Buah dari awal reformasi itu bisa kita nikmati sampai sekarang. Bahkan, bisa dibilang bahwa era reformasi yang berlangsung dari tahun 1999 sampai saat ini merupakan era dimana demokrasi di Indonesia dapat berkembang dan titik tertinggi demokrasi Indonesia.

Namun, jika kita mengilas balik sejarah bangsa kita, kita sudah memiliki tokoh lokomotif pergerakan demokrasi di Indonesia. Beliau adalah Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dikenal sebagai H.O.S Tjokroaminoto. Pria yang kerap dijuluki sebagai "Raja Jawa Tanpa Mahkota" ini merupakan salah satu pemimpin dari organisasi Sarekat Islam (SI) yang memiliki anggota mencapai 2,5 juta orang yang tersebar di berbagai afdeling atau kabupaten di seluruh wilayah Indonesia.

Tjokroaminoto dikenal sebagai tokoh yang egaliter karena menganggap semua orang sama dan sederajat antara rakyat pribumi, para priayi/bangsawan, dan para penjajah.

Bentuk sifat demokratis yang dimilikinya ialah karena ia merupakan tokoh yang terbuka terhadap semua ide dan gagasan, hal ini tidak mengherankan bahwa beliau merupakan guru para pendiri bangsa yang memiliki 3 perbedaan ideologi saat itu. Ia merupakan guru yang dapat memersatukan murid-muridnya seperti Soekarno sebagai orang yang memiliki ideologi nasionalis sebagai bapak proklamator Indonesia, Semaoen berhaluan komunis yang merupakan ketua pertama dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Musso sebagai orang yang memimpin pemberontakan PKI di Madiun, serta Kartosuwiryo yang merupakan seorang islam konservatif yang merupakan pemimpin dari Pemberontakan DI/TII di Indonesia.

Demokrasi beliau dalam hal ekonomi ialah mengenai pembentukkan koperasi di setiap cabang SI. Pembentukkan koperasi di setiap cabang SI bertujuan untuk menunjang kebutuhan finansial organisasi SI demi kesejahteraan para anggotanya.

Sifat demokratis beliau dalam politik juga terlihat saat ia berpartisipasi menjadi anggota Volksraad yang merupakan Dewan Wakil Rakyat bentukan kolonial Belanda saat itu. Dalam Volksraad, beliau aktif dalam membela hak-hak rakyat pribumi sampai ia memutuskan untuk keluar karena mosi yang diserahkan untuk membela kaum pribumi ditolak oleh pihak Belanda. Ia juga menyampaikan gagasan dalam politiknya pada media massa yang memuat tulisan-tulisannya seperti di Bintang Soerabaia, Oetoesan Hindia, dan Fadjar Asia.

Peran politik beliau dalam berbangsa dan bernegara memiliki dampak yang besar dalam sejarah pergerakkan kemerdekaan Indonesia. Sifat beliau yang egaliter, demokratis, serta terbuka terhadap hal-hal baru menjadi acuan dalam berbangsa dan bernegara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun