Belajar dari negara-negara yang memberlakukan impor ternak dari country based ke zona based terdapat penurunan GDP sampai 0.6%. Impor sapi hidup dari negara-negara non-PMK memang harganya lebih mahal, Pak… kira-kira lebih mahal 50%, tetapi manfaatnya jauh lebih banyak dari mudaratnya. Yang harus dilakukan adalah menambah populasi ternak lokal, dengan kawin suntik kek, dengan teknik embrio transfer kek, dengan sistem penyerentakan birahi untuk sapi kek. Indonesia banyak ahlinya Pak. Jangan tanya tentang impor sapi ke Peng-Peng Pak, nanti Pak Jokowi masuk ke jebakan Batman lho.
Kalau masih ngotot mau impor berdasarkan zona based, coba dikaji dengan mengimpor produk daging dulu. Pak Jokowi harus meminta rekam jejak ekspor dari daerah atau negara yang mau memasok daging ke Indonesia. Kabarnya India mengekspor daging kerbau, bukan daging sapi Pak. Jangan sampai kerbau yang punya daging, sapi yang dapat nama.
Rakyat Indonesia berhak mendapatkan daging sapi yang bermutu tinggi dan bebas dari virus PMK Pak.
Wassalam,
Joss
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H