Art&Craft merupakan hobby yang populer di masyarakat Indonesia selama dekade terakhir. Tak terkecuali Ririe Rengganis , seorang dosen sastra di Universitas Negeri Surabaya yang sekaligus pendiri dari komunitas My Sister's Fingers.
Dari kegemarannya terhadap kerajinan tangan dan travelling, muncul ide awal Ririe untuk mendirikan komunitas kerajinan tangan pertama di Surabaya.
"Waktu saya kunjungan ke Jogja, saya mengamati banyak sekali komunitas kerajinan tangan di sana. Itu yang buat saya yakin kalau masyarakat Surabaya juga punya potensi besar untuk komunitas art&craft." tutur Ririe dalam acara anniversary komunitasnya yang ke 7.
Dengan motivasi untuk menciptakan komunitas yang baru, Ririe berhasil mengumpulkan beberapa rekannya yang menjadi pengurus utama komunitas My Sister's Fingers.
Awal perjalanan dari komunitas My Sister's Fingers tidaklah mudah. Banyak tantangan yang muncul di tahun-tahun pertama. Dimulai dari pandangan masyarakat yang kurang menghargai karya handmade hingga susahnya mencari anggota kedalam komunitas.
"Awalnya masyarakat banyak yang menganggap remeh, banyak yang bilang karya handmade kok harganya mahal, seakan-akan kualitasnya rendah. Padahal usaha yang kami lakukan kan susah dan makan waktu." tutur Ririe sembari tertawa.
Komunitas juga melaksanakan workshop, talkshow, dan pameran secara rutin yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya bagi ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan.
Kunci utama untuk sebuah komunitas bisa bertahan lama dan berkembang yaitu dari komitmen yang kuat dan usaha yang gigih.
"Harus bisa mengemong para anggota, jadi anggota itu bisa betah. Kalau anggotanya senang , pasti komunitas bisa terus berkembang." ucap Ririe.
