Universitas Diponegoro (Undip) mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk melaksanakan program kuliah kerja nyata (KKN) sebagai salah satu syarat kelulusan. Namun dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 terdapat beberapa perubahan dari pelaksanaan KKN kali ini dibandingkan dengan KKN sebelum pandemi. KKN yang biasanya dilaksanakan dengan menerjunkan mahasiswa ke desa-desa secara berkelompok untuk mengimplementasikan nilai perguruan tinggi kini diubah dengan dilaksanakan secara individu pada domisili mahasiswa masing-masing.
Kegiatan KKN ini dilaksanakan 45 hari terhitung dari tanggal 4 Januari 2021 mahasiswa memulai program kerja yang telah mereka rencanakan untuk membangun daerah/kampung masing-masing tempat tinggal mereka sampai pada tanggal 16 Februari 2021.
Meski dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 ini rektor Undip, bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., berpesan agar setiap mahasiswa dapat melaksanakan KKN secara individu ini dengan baik sehingga dapat membantu membangun daerah tempat tinggal mereka seperti yang dijelaskan ketika upacara pelepasan KKN periode ini.
Salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Periode 2020/2021 Joshua Alvin Pradipta melaksanakan program pelatihan GIS untuk pemetaan data Covid-19 di Kelurahan Kramas. Program ini ditujukan kepada pegawai kelurahan agar dapat mengoperasikan aplikasi GIS untuk mengolah data secara spasial. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pembacaan data Covid-19 ketika telah ditampilkan secara spasial, sehingga membantu pihak Kelurahan Kramas untuk mengambil keputusan di masa yang akan mendatang.
Uniknya, pelatihan ini dilakukan tanpa tatap muka langsung karna kondisi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. Maka untuk mengakali hal tersebut pelatihan dilakukan dengan pembuatan Manual Book dan Video Tutorial untuk memberikan panduan dalam pengolahan data spasial. Selain itu diberikan juga kontak pribadi guna dilakukan konsultasi apabila kedepannya terdapat kesulitan dalam pengerjaan GIS.
Lurah Kramas, Bambang Sularso menyambut baik program ini karena dinilai sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa data Covid-19 harus dirincikan sedetail mungkin. Beliau mengharapkan kedepannya penggunaan GIS tidak terbatas pada data Covid-19 saja namun bisa diterapkan di setiap aspek. Selain itu diharapkan pula peran aktif mahasiswa dalam melakukan pembimbingan pelatihan GIS ini tidak hanya pada saat KKN saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H