Peluncuran perdana televisi Inspirasi Indonesia, Kompas TV, yang dihelat pada Jumat (09/09) malam tadi berlangsung meriah dan bertabur bintang. Acara yang dilangsungkan di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) ini dihadiri sekitar 1200 orang tamu undangan, termasuk 100 orang diantaranya blogger Kompasiana. Acara peluncuran perdana ini dapat disaksikan secara langsung melalui televisi biasa, televisi berlangganan juga live streaming di situs Kompas.com.
Pada acara yang berlangsung selama 3 jam 30 menit ini mengusung tema “Simfoni Semesta Raya” yang memadukan gubahan suara dari 3 orang konduktor kenamaan tanah air beserta orkestranya, antara lain Andi Rianto beserta Magenta Ensemble, Erwin Gutawa beserta Erwin Gutawa Orchestra, dan Addie MS sebagai komposer untuk aransemen "Rasa Sayange" yang memadukan kolaborasi kelihaian jemari Andi Rianto memainkan piano dan orkestra Erwin Gutawa. Acara tersebut berlangsung penuh bintang dengan kehadiran musisi, grup band, dan penyanyi yang membawakan lagu-lagu karya anak bangsa, mulai dari lagu-lagu lawas era 1990-2000, lagu-lagu daerah, tembang yang sedang hits, dan tidak ketinggalan nada-nada berjiwa nasionalis seperti lagu karangan Guruh Soekarno Putra.
Terlihat mengisi acara para penyanyi seperti Andien, Rossa, Gita Gutawa, Shandy Sondoro, Afgan, Marcell, Lala Karmela, Judika, Bayu Risa, Monita, Citra Skolastika, Daniel, Gabriel, dan Leo Simanjuntak. Grup musik dan musisi juga tidak kalah menarik aksinya di atas panggung yang ditata begitu megah, apalagi dengan pengaturan layar LED canggih yang menghiasi sebagian besar panggung. Adapun grup band yang terlihat memeriahkan acara adalah gitaris Jubing Kristanto dan Andezzz, pemain biola cilik Clarissa Tamara, Nidji, Kotak, Ungu, ST 12, Malaeyka, Jogja Hip Hop Foundation, dan pianis Marusya Nainggolan. Konser Simfoni Semesta Raya dari pantauan saya berjalan cukup lancar, walau seusai sekmen 1 sempat terjadi gangguan teknis selama 2 menit yang akhirnya dapat ditanggulangi tim siaran.
Antusiasme penonton juga terlihat dari para penggemar Kotak, Afgan, juga Rossa yang tampak mengisi bagian festival. Saat idolanya tampil, mereka turut bernyanyi, melompat dan bersorak gembira, sambil menantikan detik-detik peluncuran televisi yang bermarkas di Palmerah – Jakarta Barat ini. Pada kesempatan tersebut pula hadir jajaran direksi Kelompok Kompas Gramedia (KG), termasuk Jakob Oetama selaku Presiden Komisaris KG yang hadir pada pukul 19:14 WIB, juga CEO KG Agung Adiprasetio serta jajaran direktur Kompas TV. Namun sayang, dua jam acara berlangsung, Jakob Oetama pulang lebih awal.
Acara dibuka dengan penampilan pemain biola cilik Clarissa Tamara yang memainkan lagu Bagimu Negeri beserta aubade cilik berjumlah 28 orang, dilanjutkan dengan nyanyian lagu daerah yang dikemas dalam bentuk orkestra spektakuler. Tak ketinggalan aksi pedalang Aceh, PM Toh, yang memberi monolog tentang peluncuran Kompas TV saat acara dimulai. Pentas yang memiliki 12 sekmen ini dipandu oleh beberapa orang pembawa acara yang juga menjadi pemandu program-program unggulan Kompas TV, antara lain Nadine Chandrawinata, Pandji Pragiwaksono, Darius Sinathrya, Mohammed Kamga, Chevrina Anayang, dan Safira. Selain berpentas secara solo, para pengisi acara juga berkolaborasi dalam beberapa segmen, diantaranya Andien, Ungu dan gitaris Jubing Kristanto pada segmen keempat membawakan tembang hits Ungu “Saat Bahagia”. Perpaduan musik yang menarik juga ditunjukkan ST 12 dan pianis solo Marusya Nainggolan yang membawakan lagu “Aku Padamu”. .
SELAMAT DATANG, INSPIRASI INDONESIA!
Saat peluncuran akan dilangsungkan, penonton disuguhkan dengan tarian dan peragaan busana daerah yang memadukan 9 orang model membentuk formasi angka 9 di tengah-tengah yang melambangkan tanggal peluncuran yaitu tanggal 9. Dilanjutkan dengan pemutaran video peluncuran yang memvisualisasikan keberagaman suku. Video ini menceritakan beberapa orang putri-putri daerah membawa pecahan logo Kompas TV untuk disatukan, dan ketika disatukan dalam sebuah lingkaran, maka logo Kompas TV yang penuh warna tersebut terbentuk melalui sebuah animasi epik. Penonton banyak yang memberikan standing applause saat slogan “Inspirasi Indonesia” sebagai akhir dari video tersebut membahana.
Dalam sambutannya melalui tayangan di layar, Jakob Oetama selaku pendiri dan Presiden Komisaris KG memperkenalkan visi dan misi Kompas TV sebagai satu stasiun televisi baru yang siap memanjakan pemirsanya. Beliau memberi suatu refleksi bahwa Indonesia begitu kaya dengan seni, budaya dan potensi, dan sebagian besar belum tergali dan terolah. "Karena Anda, kita adalah inspirasi Indonesia," tutur beliau mengakhiri sambutannya. Beberapa saat setelah peluncurannya, Kompas TV memperkenalkan beberapa direktur yang menjabat saat ini, dan akan mengepalai bidang-bidang vital diantaranya Indra Yudhistira Ramadhan (Program Director), Bimo Setiawan (Managing Director), dan Taufik H. Mihardja; (News Director).
Para direktur juga berkesempatan memberikan sambutan semangat dari balik dapur siaran Kompas TV di Palmerah dengan berkemeja hitam berlogo dan bermotif jahit Kompas TV.Kompas TV juga memperkenalkan beberapa program andalannya, yaitu Stand Up Comedy Indonesia, Teroka, Hidden Paradise, Tarung, Kampung Main, Coffee Story, 180 Derajat, Talk Bazz, Versus, Science Is Fun, Kompas Update juga Explore Indonesia. Konsep tayangan yang disuguhkan kepada pemirsa didominasi oleh program pengetahuan dan inspirasi sebanyak 60%, dan 40% sisanya diisi oleh program berita dan informasi. .
INILAH KATA PARA DIREKSI SOAL KOMPAS TV
Kompas TV mendapat respon sangat positif dari masyarakat luas. Hal ini diutarakan Edi Taslim, Wakil Direktur Kompas.com seusai acara berlangsung. Perkembangan antusiasme masyarakat atas hadirnya stasiun televisi ini terpantau baik dalam ranah media sosial seperti Facebook dan Twitter. Menurut Edi, hadirnya Kompas TV dapat memberi dampak positif bagi Kelompok KG sebagai induknya. “Tentu, karena rencana grup Kompas sejak dulu adalah untuk hadir melalui strategi 3M, yaitu multi-content, multi-channel, dan multi-platform. Dengan hadirnya Kompas TV, kita (kelompok KG) telah melengkapi seluruh platform yang ada,” tutur Edi.
Edi juga membagikan perasaan bahagianya saat melihat pelaksanaan Konser Simfoni Semesta Raya dan Peluncuran Kompas TV berlangsung lancar dan sukses, terutama dari tingkat jumlah penonton melalui kanal online di situs Kompas. “Respon masyarakat semuanya positif, kita senang, live streaming juga sukses malam ini. Ini semua baru permulaan,” tambah beliau seraya tersenyum.
Kebanggaan yang sama juga ditunjukkan Agung Adiprasetio, CEO (Chief Executive Officer) Kelompok KG. Menurut beliau, Kompas TV memang sengaja dibentuk dengan konsep yang sama sekali berbeda dengan stasiun-stasiun televisi kompetitor yang sudah ada. “Memang Kompas TV diperhatikan secara khusus oleh khalayak. Nah, yang jadi pertanyaan, khalayak yang seperti apa? Jika seandainya kita sadar bahwa kita ingin jadi lebih cerdas terasah nuraninya, dan tajam perasaan kemanusiaannya, kita harus dekat dengan Kompas TV karena visi dan misinya justru untuk itu. Memberi pengetahuan sambil bekerja dengan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Agung.