Mohon tunggu...
Joshua
Joshua Mohon Tunggu... Konsultan - Akun arsip

Akun ini diarsipkan. Baca tulisan terbaru Joshua di https://www.kompasiana.com/klikjoshua

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kisruh BTS Meal, Titik Temu Fanatisme Buta dan Ketidaksiapan Berpromosi

9 Juni 2021   18:27 Diperbarui: 9 Juni 2021   20:27 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Nah, soal kemasannya, memang kemasan untuk BTS Meal adalah berupa kemasan dengan desain BTS yang khas dengan warna pastel dan font sans serif yang tipis dan tinggi. Elemen desain khas BTS ini sudah terlebih dulu saya lihat pada buku tabungan dan kartu ATM/debit KB Kookmin Bank di Korea Selatan. Hanya saja, tak seperti di kartu debit BTS, kemasan BTS Meal McDonalds tidak menampilkan foto personelnya. Jangankan McDonalds, Bank Bukopin (sekarang Bank KB Bukopin) saja juga punya duta iklan BTS, meski sekarang buku dan kartu tabungan KB Bukopin masih belum sama persis dengan saudaranya di Korea, KB Kookmin Bank. Udah pakai tipogram BTS, ada foto personelnya pula.

Kemasan berdesain BTS inilah yang menurut saya sebagai pemicu masalah. Kemasan karton khusus makanan ini kemudian dijadikan barang koleksi, dan kemudian dijual di situs belanja daring dengan harga yang sama persis dengan harga menu BTS Meal ini. Konyolnya, banyak yang kemudian menjual kemasan ini, termasuk teman lain saya yang sekampus, sejurusan dan seangkatan.

Kalau saja kertasnya bisa dimakan, seperti edible cutlery atau edible food wrapper, saya ingin membeli kemasan BTS Meal dan memakannya, karena bisa membantu mengurangi sampah bungkus makanan. Sayangnya tidak demikian. Bungkusnya tetap bungkus biasa yang harus dibuang, atau dimusnahkan jika perlu, karena memang kemasan BTS Meal tak beda dengan kemasan produk McDonalds pada umumnya, karena dirancang tak tahan lama dan untuk sekali pakai saja.

Jika kita mau menggunakan akal sehat, kemasan tersebut tidak layak dijadikan benda koleksi karena sifatnya yang rapuh, dibuat dari material yang tak tahan lama, digunakan hanya untuk makanan, dan... Secara akal sehat, itu memang bukan dan tak layak jadi benda koleksi! 

Bayangkan saja jika ada permen BTS misalnya, jika Anda membeli dan memakannya, apakah Anda akan tetap menyimpan bungkusnya? Atau katakanlah Anda membeli nasi bungkus di warung tegal, dan kebetulan nasi bungkusnya punya desain BTS. Apakah Anda akan tetap menyimpan bungkus nasi bergambar BTS dengan semua paparan minyak? Tentu tidak, bukan?

Bukan hanya budaya, pandemi ternyata tak serta-merta mengubah perilaku seseorang dalam mencegah penyebanaran Covid-19 beserta mutannya yang beredar ribuan jenis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. 

Menyimpan kemasan BTS Meal yang dibeli dari orang tak dikenal, bisa saja terkontaminasi droplet yang mengandung jejak virus Covid-19. Sekalipun dibersihkan dengan cairan disinfektan, kebanyakan jenis cairan disinfektan itu, yang konsentrasi alkoholnya tinggi, akan dapat menghancurkan kemasannya karena sifat materialnya yang begitu rapuh. 

Sekali usap dengan alcohol swab atau aseton misalnya, pasti akan ada lapisan laminasi yang terkelupas, dan itu tidak aman untuk dijadikan wadah makanan guna ulang layaknya piring plastik melamin di rumah.

Belum lagi soal driver ojol yang marah-marah dan menimbulkan kerumunan baru di dalam suatu restoran McDonalds, berdasarkan video viral yang saya lihat di linimasa media sosial saya. Terdapat potensi penyebaran Covid-19, karena meskipun beratribut aplikasi ojol, ada oknum yang melepas maskernya atau menggunakan masker tak sesuai standar, berkerumun, hingga memberantaki meja dan kursi restoran. Ini sungguh diluar etika dan nalar.

Fanatisme buta pengundang bencana semacam ini kemudian menyatu dengan jeleknya strategi pemasaran, juga kebobrokan pelaksanaan teknis pemasaran di lapangan, baik McDonalds maupun mitranya yaitu platform ojek daring.

Soal jeleknya strategi pemasaran, bagi saya, menggandeng BTS dan melabeli produk dengan nama mereka bukanlah ide buruk. Hanya saja banyak yang harus disiapkan dalam memulai masa promosi atau kampanye ini. Personal BTS tentu saja punya menu favorit mereka di McDonalds, dan bisa jadi menu favorit individunya belum tentu produk yang sedang dijual itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun