Mohon tunggu...
Joshua
Joshua Mohon Tunggu... Konsultan - Akun arsip

Akun ini diarsipkan. Baca tulisan terbaru Joshua di https://www.kompasiana.com/klikjoshua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wasiat

20 Februari 2019   19:51 Diperbarui: 20 Februari 2019   20:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dikutip dari FormSwift

Kepada sesiapa yang menjadi pemegang waris
Kuperintahkan untuk membayar hutang-hutangku hingga lunas habis
Supaya para pemburu rente bisa tersenyum meringis
Melepas kepergianku tanpa harus memanen riba yang besarnya seperti najis
Kerap kali menagih dengan tragis
Hingga hatiku tak sanggup menangis
Karena berurusan dengan mereka yang bengis
Malaikat penolong berwajah iblis

Teruntuk semua yang kutinggal
Izinkan aku tetap hidup dalam sanubari seperti mural
Akan persaudaraan dan persahabatan yang kental
Bersama semua senyum dan amal
Bahkan perjalanan kita melalui jurang terjal
Suatu hari kalian akan menyusulku dengan kapal
Menuju dimensi lain tempat aku akan tinggal
Yang sama-sama kita perjuangkan dengan mahal
Yang sama-sama kita masuki melalui gelapnya ajal

* * * * *

Setidaknya jiwaku tak lagi terkurung dalam lemahnya raga
Berpisah, lalu merdeka
Terbang bebas melebihi batas angkasa
Lepas dari semua sakit dan derita
Erangan, tangisan, apalagi duka

Aku tinggal menanti untuk diadili imam mahdi
Entah siapa yang akan masuk api siksaan abadi
Atau justru masuk tanah baru terjanji
Dimana hanya bahagia dan sukacita yang dapat ditemui
Seperti tertulis sejak dahulu dalam nubuat literatur suci

-Joshua Marli, Indonesia, 20 Maret 2019, dalam perenungan.

Catatan Penulis tentang Hak Cipta: Penulis mengizinkan siapapun untuk mengutip puisi ini dan menggunakannya untuk kepentingan seni dan akademis, termasuk untuk tugas sekolah/kuliah, selama: (1) Pengguna mencantumkan sumber dan nama penulis; dan (2) Pengguna tidak melakukan penyuntingan dan/atau perubahan apapun atas puisi ini. Hak cipta tetap ada pada penulis dan dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pengguna diwajibkan meminta izin terlebih dahulu kepada penulis jika ingin mengkomersialisasi puisi ini, termasuk jika ingin membawakannya dalam bentuk audio, visual dan/atau audiovisual serta memonetisasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun