Pola hubungan yang pertama itu adalah berseberangan atau bertentangan, yang maksudnya adalah IPTEK dan Agama saling tolak menolak. Karena, apa yang dianggap benar oleh agama, tidak dianggap benar oleh IPTEK, demikian juga sebaliknya. Pengembangan IPTEK akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran Agamanya dan pendalaman agama akan menjauhkan orang dari keyakinan dan kebenaran ilmu pengetahuan..
Orang yang ingin menekuni agama cenderung akan menjauhi perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pola kehidupan seperti ini pernah terjadi pada zaman sebelumnya, yaitu pada zaman Galileo-Galilei, yang dimana galileo mempercayai bahwa dalam sistem semesta bumi mengitari matahari.
Sedangkan gereja pada masa itu mempercayai bahwa mataharilah yang mengitari bumi, dikarenakan hal tersebut Galileo dipersalahkan dan Galileo dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.
Pola hubungan yang kedua merupakan pengembangan dari pola hubungan pertama. Ketika kebenaran akan IPTEK yang bertentangan dengan kebenaran agama tidak dapat disangkal sementara keyakinan akan agama masih kuat dihati, satu satunya jalannya adalah menerima kedua dengan anggapan bahwa keduanya mempunyai lingkup kebenarannya masing masing.
Di pola hubungan ini kebenaran agama benar benar dipisahkan dengan kebenaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Apabila konflik antar agama dan IPTEK terjadi, maka hal tersebut akan diselesaikan dengan menganggapnya dengan berada pada wilayah yang berbeda.
Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan IPTEK tidak dapat dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama dikarenakan kedua hal tersebut berada pada lingkup yang berbeda.
Secara individu maupun komunal, pengembangan yang terjadi di salah satu lingkup tersebut tidak akan mempengaruhi pengembangan lingkup yang lain. Pola hubungan ini biasanya terjadi pada masyarakat sekuler yang sudah terbiasa memisahkan urusan agama dan urusan negara atau masyarakat.
Pola yang ketiga merupakan pola yang netral, didalam hubungan ini, kebenaran agama dan kebenaran ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bertentang dan juga tidak mempengaruhi satu sama lain. Ajaran agama tidak bertentangan dengan IPTEK dan juga ajaran agama tidak dikaitkan dengan IPTEK sama sekali.
Di dalam masyarakat, penghayatan agama tidak mendorong orang lain untuk mengembangkan IPTEK dan mengembangkan IPTEK tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini biasanya terjadi pada masyarakat sekuler yang dimana masyarakat tersebut sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat.
Baca juga : Strategi yang Digunakan Pelajar untuk Menghadapi Globalisasi dan Perkembangan IPTEK
Ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan tidak banyak mempunyai dampak karena tampak aneh jika dikaitkan. Mungkin jika sesame individu memiliki dampak, tetapi secara komunal pola hubungan pola hubungan ini cenderung tidak menimbulkan dampak apa apa.