Penggunaan Baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) Sebagai Sumber Tenaga Kendaraan Listrik yang Lebih Efisien dan Ramah Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu isu yang sampai sekarang masih menjadi topik utama di era globalisasi. Salah satu masalah yang berdampak cukup serius terhadap lingkungan hidup adalah limbah industri nikel. Nikel sendiri menjadi bahan baku dari sumber energi beberapa fasilitas-fasilitas yang ada, terutama fasilitas transportasi. Fasilitas transportasi yang dimaksud adalah kendaraan listrik atau EV. Kendaraan listrik termasuk salah satu alat transportasi yang menggunakan konsep green energy. Tetapi jika dalam proses mencapai konsep tersebut terdapat metode atau cara yang berdampak buruk terhadap lingkungan, hal itu dirasa kurang tepat untuk dilakukan. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk membuktikan sumber energi mana yang dapat menjadi pengganti sekaligus inovasi baru yang dalam proses sampai pengaplikasiannya secara penuh berprinsip pada konsep Green Energy dan Green Environmet.
Inovasi yang dipilih penulis sebagai sumber energi utama adalah baterai kendaraan listrik yang efisien dari segi umur, siklus hidup, serta tingkat keramahan lingkungan yang tinggi. Penulis melakukan perbandingan terhadap tipe baterai kendaraan listrik yang lain yaitu adalah baterai berbasis nikel. Penulis menjelaskan konsep dari tiap baterai dengan menjabarkan konsep material, struktur, kelebihan, serta kekurangan dari kedua tipe baterai.
Produksi dan pendistribusian kendaraan listrik di Indonesia di era modern ini terus didukung dan disambut dengan baik oleh pemerintah. Daya tarik masyarakat terhadap kendaraan listrik juga cukup tinggi. Hal ini menyebabkan investor asing seperti merek-merek mobil ternama mau berinvestasi di tanah air. Dalam proses produksi kendaraan listrik ini diperlukan bahan dasar untuk komponen utama di kendaraan litstrik yaitu baterai. Pada produksi baterai di kendaraan listrik, masih banyak perusahaan-perusahaan dan merek otomotif ternama yang masih menggunakan nikel sebagai bahan dasar baterai kendaraan listrik, yang mana kenyataannya pada proses pengoboran nikel itu terjadi pencemaran lingkungan yang serius, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir yaitu pembuangan limbah.
Hal ini sudah banyak terjadi di beberapa lokasi di Indonesia, mengingat Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, termasuk nikel itu sendiri. Dari masalah ini dibutuhkan bahan dasar baterai kendaraan listrik lain yang bisa menjadi pengganti tetapi tetap bisa menyeimbangi atau bahkan melebihi kualitas nikel sebagai bahan dasar baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu muncul inovasi-inovasi baru, salah satunya adalah baterai berbasis Lithium Ferro Phospate (LFP). Baterai LFP lebih unggul daripada baterai berbasis nikel (Nickel Manganese Cobalt) dari segi umur, keamanan, toleransi suhu, siklus hidup, ketersediaan material, dan hal penting menjadi permasalahan utama yaitu tingkat keramahan lingkungan. Karena sejatinya visi dan misi mobil listrik berfokus pada energi yang ramah terhadap lingkungan. Baterai LFP mengalahkan NMC dari segi keramahan lingkungan karena kobalt dan nikel mengandung zat beracun yang bisa meninggalkan dampak terhadap lingkungan serta dampak negatif lainnya akibat limbah pertambangan nikel seperti pencemaran udara, penggundulan hutan, erosi tanah, dan tercemarnya perairan. Jika terdapat bahan dasar atau material yang digunakan dalam proses produksi kendaraan listrik berdampak buruk terhadap lingkungan, hal itu kurang tepat untuk dilakukan karena bertolak belakang dengan visi dan misi kendaraan listrik yang seharusnya menjadi pionir energi ramah.
1. Deskripsi dan gambaran umum
Baterai merupakan komponen kunci dalam kendaraan listrik, berperan sebagai sumber energi penyimpanan untuk memberikan daya pada motor listrik. Salah satu jenis baterai yang semakin populer digunakan dalam kendaraan listrik adalah baterai lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai ini memiliki keunggulan tertentu yang membuatnya menjadi pilihan yang menarik.
Komposisi dan struktur yang dimiliki oleh baterai LFP adalah sebagai berikut, LiFePO4 (nama senyawa baterai LFP) adalah senyawa kimia yang terdiri dari lithium (Li), besi (Fe), fosfor (P), dan oksigen (O). Struktur kristalnya berbentuk ortorombik, memberikan kestabilan yang tinggi. Elektroda positif terbuat dari LiFePO4, elektroda negatif terbuat dari karbon grafit, dan elektrolitnya terbuat dari larutan garam lithium. Beberapa keunggungan yang dimiliki baterai LFP diantaranya adalah,
Keamanan Tinggi: LiFePO4 memiliki stabilitas dan keamanan termal yang tinggi, dengan risiko kebakaran atau ledakan yang sangat rendah Ini menjadikannya pilihan yang aman untuk kendaraan listrik
Siklus Hidup Panjang: Baterai LiFePO4 memiliki masa pakai yang lama dan dapat melalui banyak siklus pengisian/pengosongan tanpa degradasi yang signifikan
 Efisiensi Tinggi: LiFePO4 memiliki efisiensi pengisian dan pengosongan yang tinggi, sehingga menghasilkan konversi energi yang efisien.