Sesobek surat cinta
*untuk kekasihku, anak-anak revolusi
duh manisku
ini pagi yang perih
kusambut kau
dengan menyihir air mata jadi petir
apalah artinya hidup tanpa kepedihan
datanglah kekampung-kampung bergolak
kau akan menemukan duka dan cinta
yang menaburkan nyala kesadaran
serupa gelisah
membawa peluh dan kekumuhan
aku memimpikan satu dunia
dimana anak-anak muda terus saja bergerak
pemuda-pemuda gelisah dan gagah
berani mengasah nyali
larut dalam lautan massa dan debu
manisku
langit kian suram dinegri kita
darah dan air mata tumpah siapa yang peduli?
orang- orang miskin tertindas
mulut-mulut dibungkam
kebenaran ditaklukan oleh iming-iming dan ancaman
Kota Debu, 30 Desember 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H