Mohon tunggu...
Joseph Sudiro
Joseph Sudiro Mohon Tunggu... -

A Good Men Wanna Be

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

(Sok Tau) Tentang Cinta

11 Juni 2014   18:30 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah perdebatan singkat malam tadi dengan saudari nun jauh disana, saya merasa perlu memberi pemahaman (sok tau) kepadanya tentang prespektif yang benar.

Entah sampai kapan perdebatan klasik itu berlangsung, tapi setidaknya ijinkan saya memberikan pendapat saya tentang arti cinta yang selalu diperdebatkan oleh sebagian besar manusia dimuka bumi. Oh iya… Sebelumnya maafkan saya yang tidak terlalu kompeten bercerita tentang point ini, point yang banyak diperdebatkan  bahkan lebih lama dari pertempuran klasik atas nama cinta keluarga Capulet dan Montague. Lalu saya teringat sama quotes ini. Iyah… saya lupa siapa yang nulis ini, tapi quotes ini bener-bener jlebbb buat yang masih teriak-teriak dan menyepelekan point ini. Persetan dengan cinta! Cinta gag bisa kasih lu makan… Jika ibumu tidak cinta denganmu, ia sudah menjualmu demi makanan Orang-orang terkadang terjerumus dengan apatisme berbunyi “Cinta gag bisa kasih lu makan”. Tapi lupa untuk mencerna lebih dalam lagi arti dari point itu. Kita lebih sering menilai hal ini sepintas dan tak adil, padahal khan seperti kata Padi Semuaaaaa tak samaaaaa. Saya akan setuju dengan arti “cinta gag bisa ngasih lu makan”, kalau yang jadi patokan adalah tregedi romansa saat pria melamar wanita dengan kata surga “Saya bawa cinta” lalu kenyataannya dia membiarkan wanitanya berjuang sendiri demi keluarga sementara si pria sibuk molor dirumah, itu bukan cinta… itu kampret… Catat!!!. Atau romansa lain yang bercerita saat salah satu individu saja yang berjuang demi harapan, sementara yang lain milih diem sambil bertahan dalam “kemalasan” atas nama C.I.N.T.A. Saya juga setuju, urusan Cinta gag bakal semudah iklan minuman berenergi yang taglinenya “Bisaaa” itu. Pernah nonton iklannya?. Adegannya kurang lebih begini, sang cowok sedang makan mala, sama keluarga besar ceweknya yang kurang bershabat. Tiba-tiba dengan tegas orang tua si cewek yang mirip Landlord dan Landlady-nya Kungfu Hustle, bertanya “Kamu bawa apa”, setelah menahan keringat dingin dan mendapat ilham dari minuman berenergi tadi, si cowok menjawab dengan tidak kalah dramatis “Cuman bawa cinta”sceneberikutnya muncul merpati entah dari mana lengkap denganFrench kiss dan sambutan hangat dari saudaranya. Urusan cinta tidak bakal sesimpel itu. Saya sangsi apakah saat adegan itu mereka malah sedang fly karena over dosissacharinedari minuman berenergi itu. Berarti cinta itu cukup dong? Seharusnya iya kalau atas nama cinta seseorang berjuang demi tujuan hidup demi masa depan dan demi harapan. Kecuali mereka para kampret yang bawa-bawa nama cinta tapi masih saja merusak esensi sebenarnya. Kog jadi serius yah?!.. Pilah pilihlah, dan nilai lebih teliti kedalam dua point yang saya sebut tadi, kasihan mereka-mereka yang berjuang atas nama cinta, saya salah satunya. Tiap orang punya hak buat memberi esensi tentang arti kata Cinta. Mereka yang bilang “makan tuch cinta” akan tetap ada, kemudian mereka (para kampret) yang mengatasnamakan cinta juga bakal tetap ada, saya cuman mau berbagi dari sudut pandang saya tentang arti cinta. Ahhhsiapa saya punya hak memberi pehaman tentang cinta mungkin benar kata Nunung Cs yang mengartikan cinta sedemikian banyaknya. Karena tiap manusia punya hak mengartikannya Cinta… ini membunuhku Cinta… ini C.I.N.T.A Cinta… Sahabat jadi cinta Cinta… Cintaku bukan cinta biasa bila kau yang memiliki Cinta… Itu Laura Cinta… Itu Fitri Cinta… Cinta juga Kuya Cinta… Ada apa dengan Cinta Cinta… Cinta…Cinta… Cinta gubuk derita Cinta… Cinta…Cinta… Rekayasa cinta Cinta… Cinta…Cinta… Bukan pengemis cinta Cinta… Cinta…Cinta… Persetan dengan cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun