Mohon tunggu...
Kapitan JoE JoE
Kapitan JoE JoE Mohon Tunggu... -

A New Yorker, live and work for many years in Rockefeller center Area, Like to visit Ithaca in Upstate NY and Also Jersey shore. \r\n\r\nThe human heart feels things, the eyes can't see and know what the mind can't understand. Berteman dengan siapapun, mulai dari preman hingga President sudah pernah berdiskusi, hobby menulis apa saja, mulai dari Ekonomi, politik, music bahkan masa depan, dididik dan dibesarkan dengan penuh displin, melebihi tentara, membuat jiwa saya tegar, dan tidak pernah takut menghadapi apapun termasuk malaikat pencabut nyawa, life or die is just about the time.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tentukan Pilihanmu, Gerindra di Dadaku, Prabowo Presidenku

9 April 2014   01:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat sore saudara-saudari setanah air, masa depan Negeri ini akan ditentukan oleh seluruh anak bangsa esok hari, karena kualitas anggota dewan, pusat maupun daerah akan dimulai esok hari.

Saya hanya titip pesan kepada seluruh kompasianer, bahwa partai yang bisa membawa perubahan negeri ini maupun pemimpin yang bisa diharapkan untuk menegakkan hukum,  menghilangkan pelecehan terhadap kaum pekerja di negeri ini, hanya partai Gerindra.

Oleh karena itu kita perlu merevisi undang2 tentang kerja kontrak maupun menggunakan tenaga kerja asing, padahal di negeri ini jutaan anak bangsa bisa menduduki pekerjaan tersebut, maupun mengelola kekayaan bangsanya.

Kami telah meneliti perilaku pengusaha jepang, korea maupun AS dan Eropa di Negeri ini, mereka memasarkan produk yang dikerjakan di Negeri ini, semisal mobil maupun emas dan hasil bumi lainnya, ternyata pajak yang mereka bayar sangat sedikit dibandingkan dengan biaya jalan-jalan ekspatriat ( tenaga kerja asal negeri investor tersebut).

Kecilnya nilai pajak yang mereka bayarkan ke kas Negara, dibandingkan dengan  biaya hura-hura dan traveling yang tidak masuk diakal bagi seorang manager atau direktur asing tersebut.

Biaya perjalanan mereka dalam satu tahun, bisa membiayai upah 100 tenaga kerja lokal, namun ternyata anak bangsa ini hanya dipekerjakan dengan kontrak, walau sudah bekerja seperti  romusa atau killing  self demi karyawan tetap.

Namun bagi  Investor jepang, china korea bahkan eropa sedikitpun hal itu tidak dihargai, bahkan manager personalia lokal tersebut, ikut juga menjadi lintah darat bagi si asing, demi sesuap nasi dari Investor asing tersebut.

Bagaimana dengan upah? masa Alloh  sangat tidak masuk akal upah 2.3 juta perbulan  masih dianggap terlalu mahal? anda bisa bayangkan si jepang, korea, China untuk bicara bahasa inggris saja belepotan, namun gajinya dibayar diatas 100 juta per bulan, tambah mobil, rumah, supir pembantu, golf  pulang balik ke negeri mereka tiap minggu dengan alasan business traveling, semua yang bayar siapa?

Sadarlah saudara yang bayar itu kita semua, anda beli kenderaan buatan jepang, korea atau barang-barang elektronik buatan china, semua gaji dan fasilitas  itu bukan kantor pusat mereka yang bayar, akan tetapi kitalah yang membayar semua itu, entah anda beli mobil/motor cash atau credit, anda dan sayalah yang membuat mereka sejahtera.

Akan tetapi sejahterakah saudara-saudara kita yang bekerja di perusahaan tersebut? absolutely abuse saudaraku, kapan hal ini akan bisa berubah kalau pemimpin negeri ini masih saja mengangap saudara-saudarinya sebangsa adalah buruh yang dapat diperbudak?

Camkanlah pepatah ini, kalau bukan sekarang kesenjangan ini kita rubah, kapan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun