Jakarta siaga satu demikian siaran pers Kadiv humas polda metro Jaya sejak Jumat dinihari lalu, saya yg baru tiba di Ibukota bertanya kiri kanan ada apa gerangan sampai2 jakarta dalam kondisi siaga satu?
Rupanya ada perang gila balas dendam oleh salah satu pendukung klub sepak bola Ibu kota terhadap pendukung klub bola dari propinsi tetangga di Jawa barat. Suporter dari ibu kota ini sepertinya ingin balas dendam atas perselisihan lama yg nota bene sudah menjadi dendam kesumat antar kedua belah pihak.
Sesungguhnya apa akar permasalahan kedua supporter ini? Jawaban sederhananya adalah fanatisme berlebihan, Jakarta sebagai ibukota Negara dan dihuni oleh seluruh etnis Nusantara, belum tentu mendukung persija dalam kegiatan persepakbolaan. Â
Pun demikian dengan Persib bandung belum tentu seluruh masyarakat bandung menjadi pendukungnya, semua tergantung kepada individu masing2 dalam megelola hobby maupun olah raga kegemarannya, jangan sampai fanatisme anda berujung pada maut atau menghadapi tuntutan hukum oleh karena berlebihnya fanatisme anda.
Bagi The Jak istilah suporter persija, sadarlah bahwa mayoritas pemain persija bukan orang jakarta, demikian juga gubernurnya bukan orang jakarta, ngapain anda lempari mobil2 pelat D dari Bandung emangnya loe bisa ganti mobil orang kalau sudah hancur?Â
Saya penduduk DKI puluhan tahun dan sering bolak balik ke Bandung, tidak pernah mengalami pelemparan batu oleh Bobotoh, sebaliknya bandit kampung pinggiran jakarta sangat kurang ajar merusak mobil orang daerah yg nota bene belum tentu suporter bola justru mengalami perlakuan buruk dari bandit pinggiran yg ngaku pendukung persija.
Kepada Aparat keamanan pesan saya untuk meredam perlakuan bandit2 amatir pendukung bola ini hanya satu tembak ditempat. Manusia seperti ini bagi saya penduduk Jakarta tidak dibutuhkan kehadirannya di Ibukota.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H