Mohon tunggu...
Kapitan JoE JoE
Kapitan JoE JoE Mohon Tunggu... -

A New Yorker, live and work for many years in Rockefeller center Area, Like to visit Ithaca in Upstate NY and Also Jersey shore. \r\n\r\nThe human heart feels things, the eyes can't see and know what the mind can't understand. Berteman dengan siapapun, mulai dari preman hingga President sudah pernah berdiskusi, hobby menulis apa saja, mulai dari Ekonomi, politik, music bahkan masa depan, dididik dan dibesarkan dengan penuh displin, melebihi tentara, membuat jiwa saya tegar, dan tidak pernah takut menghadapi apapun termasuk malaikat pencabut nyawa, life or die is just about the time.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kementerian Agama Semakin Terbuka dalam Penggunaan Dana Haji

14 Februari 2014   17:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diangkatnya Dr. Anggito Abimanyu  menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, oleh Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, pada tahun 2012 lalu, telah melahirkan prestasi baru dalam dunia perhajian di Indonesia. Keterbukaan Kemenag  dalam pengelolaan dana setoran awal haji yang  saat ini sudah mencapai 64 Trilyun Rupiah, layak mendapatkan acungan jempol bagi Menteri Agama, teristimewa bagi Anggito Abimanyu yang telah berhasil membawa laporan keuangan haji dengan peringkat Wajar tanpa syarat.

Pengumpulan  Dana awal setoran Haji , dimana  saat ini  jumlah begitu  fantastis tentu membuat setiap pegawai di Kementerian Agama tertarik untuk menikmati bunga  dana tersebut, bahkan Pak AA, demikian nama akrab Anggito dipanggil   menuliskan dalam bukunya dengan judul tangan tak terlihat, berujar kekuasaan Dirjen Haji begitu kuat dalam pengelolaan serta penggunaan bunga dana awal setoran haji tersebut, jika tidak berpatokan pada ajaran Nabi, AA  juga bisa tergoda dalam pengelolaan duit segunung itu.

Anggito Abimanyu selaku ekonom ternama di Indonesia bahkan dikawasan Asean, berujar dia tersesat di jalan yang benar,  seorang pekerja keras di bidang ekonomi, kini dia  bekerja keras untuk mengelola dana haji tersebut secara transparan, juga memanfaatkan hasil bunganya untuk keperluan jamaah haji Indonesia, jika pada musim haji sebelum Anggito menduduki Direktur Jenderal Haji, begitu banyak pungutan bagi Jamaah Haji, kini setelah dua tahun kepemimpinannya, kualitas dan kenyamanan Haji Indonesia semakin meningkat. Hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 lalu, nilai kepuasan Jamaah Haji di Tanah suci maupun saat berada dan pulang ke tempat mereka,  mencapai 93 persen lebih.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari management anggito dengan pola Humanity dan Integrity, Anggito tidak segan-segan untuk menggunakan seragam petugas haji mulai dari Jakarta hingga Tanah Suci untuk melayani jamaah haji , demikian juga dengan mobil dinas saat berada Armina ( Arab Saudi),  Anggito menggunakan mobilnya sebagai mini ambulans untuk menolong jamaah yang sakit maupun mengalami persoalan lainnya.

Kini saat jamaah menyongsong kedatangan musim haji tahun 2014, Anggito Abimanyu sudah mempersiapkan seluruh staff beliau untuk melakukan persiapan sedini mungkin, yakni dengan membagi dua direktorat pelayanan haji, yakni dalam dan luar negeri. pemisahan direktorat pelayanan haji ini, tentu untuk memberikan kepuasan kepada jamaah saat berada di Indonesia maupun di Tanah Suci, sehingga pelayanan yang diterima oleh Jamaah tetap baik.

Kemudian dalam pengelolaan dana optimalisasi ( bunga dari tabungan awal setoran haji), Anggito Abimanyu telah memberikan pelayanan gratis bagi jamaah berupa; pasport, Airport Tax/handling, dan mulai tahun ini seragam batik haji, kain Ihrom, Mukena, semua keperluan peribadatan haji ini diberikan secara cuma-cuma oleh Direktorat penyelenggaraan Haji bagi Jamaah asal Indonesia.

Semoga saja Pak Anggito tetap teguh pada pendiriannya untuk melayani sepenuh hati serta jujur dalam pengelolaan dana haji dengan jumlah puluhan trilyun rupiah, Pak Anggito juga menulis dalam bukunya agar dana setoran awal haji bisa digunakanan untuk investasi berbasis haji, semisal Asrama atau pemondokan di Tanah Suci, maupun pembelian pesawat lebar untuk mengangkut Jamaah haji. I know he can do it, because he is a humble man from Yogyakarta dan tidak suka pencitraan melainkan kerja nyata bagi bangsanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun