Diangkatnya Dr. Anggito Abimanyu menjadi Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, oleh Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, pada tahun 2012 lalu, telah melahirkan prestasi baru dalam dunia perhajian di Indonesia. Keterbukaan Kemenag dalam pengelolaan dana setoran awal haji yang saat ini sudah mencapai 64 Trilyun Rupiah, layak mendapatkan acungan jempol bagi Menteri Agama, teristimewa bagi Anggito Abimanyu yang telah berhasil membawa laporan keuangan haji dengan peringkat Wajar tanpa syarat.
Pengumpulan Dana awal setoran Haji , dimana saat ini jumlah begitu fantastis tentu membuat setiap pegawai di Kementerian Agama tertarik untuk menikmati bunga dana tersebut, bahkan Pak AA, demikian nama akrab Anggito dipanggil  menuliskan dalam bukunya dengan judul tangan tak terlihat, berujar kekuasaan Dirjen Haji begitu kuat dalam pengelolaan serta penggunaan bunga dana awal setoran haji tersebut, jika tidak berpatokan pada ajaran Nabi, AA juga bisa tergoda dalam pengelolaan duit segunung itu.
Anggito Abimanyu selaku ekonom ternama di Indonesia bahkan dikawasan Asean, berujar dia tersesat di jalan yang benar, seorang pekerja keras di bidang ekonomi, kini dia bekerja keras untuk mengelola dana haji tersebut secara transparan, juga memanfaatkan hasil bunganya untuk keperluan jamaah haji Indonesia, jika pada musim haji sebelum Anggito menduduki Direktur Jenderal Haji, begitu banyak pungutan bagi Jamaah Haji, kini setelah dua tahun kepemimpinannya, kualitas dan kenyamanan Haji Indonesia semakin meningkat. Hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 lalu, nilai kepuasan Jamaah Haji di Tanah suci maupun saat berada dan pulang ke tempat mereka, mencapai 93 persen lebih.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari management anggito dengan pola Humanity dan Integrity, Anggito tidak segan-segan untuk menggunakan seragam petugas haji mulai dari Jakarta hingga Tanah Suci untuk melayani jamaah haji , demikian juga dengan mobil dinas saat berada Armina ( Arab Saudi), Anggito menggunakan mobilnya sebagai mini ambulans untuk menolong jamaah yang sakit maupun mengalami persoalan lainnya.
Kini saat jamaah menyongsong kedatangan musim haji tahun 2014, Anggito Abimanyu sudah mempersiapkan seluruh staff beliau untuk melakukan persiapan sedini mungkin, yakni dengan membagi dua direktorat pelayanan haji, yakni dalam dan luar negeri. pemisahan direktorat pelayanan haji ini, tentu untuk memberikan kepuasan kepada jamaah saat berada di Indonesia maupun di Tanah Suci, sehingga pelayanan yang diterima oleh Jamaah tetap baik.
Kemudian dalam pengelolaan dana optimalisasi ( bunga dari tabungan awal setoran haji), Anggito Abimanyu telah memberikan pelayanan gratis bagi jamaah berupa; pasport, Airport Tax/handling, dan mulai tahun ini seragam batik haji, kain Ihrom, Mukena, semua keperluan peribadatan haji ini diberikan secara cuma-cuma oleh Direktorat penyelenggaraan Haji bagi Jamaah asal Indonesia.
Semoga saja Pak Anggito tetap teguh pada pendiriannya untuk melayani sepenuh hati serta jujur dalam pengelolaan dana haji dengan jumlah puluhan trilyun rupiah, Pak Anggito juga menulis dalam bukunya agar dana setoran awal haji bisa digunakanan untuk investasi berbasis haji, semisal Asrama atau pemondokan di Tanah Suci, maupun pembelian pesawat lebar untuk mengangkut Jamaah haji. I know he can do it, because he is a humble man from Yogyakarta dan tidak suka pencitraan melainkan kerja nyata bagi bangsanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H