Mohon tunggu...
Joseph Imanuel Setiawan
Joseph Imanuel Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Joseph IS

Cerdas adalah mengenal diri dan menjadi dewasa

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Perasaan Baper, Suka, Sayang, Apa Bedanya dengan Cinta?

9 Februari 2021   14:40 Diperbarui: 9 Februari 2021   15:13 4102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita remaja yang sedang dimabuk asmara"

Penggalan lagu yang hits ini masih terngiang di telinga penggemar musik nasional, khususnya kisaran anak muda tau biasa disebut milenials. Lagu ini menggambarkan kisah yang sangat menyenangkan, yaitu penggambaran suasana hati yang sedang berbunga-bunga.

Tokoh yang digambarkan dalam lagu ini adalah seorang sepasang remaja. Entah maksudnya secara langsung, atau sekedar sedang larut dalam nostalgia.

Penggambaran suasana hati remaja memang lah sangat tepat. Memang tampaknya, bagi yang mengalami, jatuh hati atau jatuh cinta di masa remaja sangatlah indah. Baik jatuh hati atau jatuh cinta memiliki ceritanya masing-masing.

Mereka yang mengalaminya merasa sangat berbunga-bunga saat sedang memikirkan sesuatu tentang seseorang yang menarik hatinya, atau bahkan baru selesai bertemu dan mendapat sesuatu dari orang itu. Sekedar senyuman pun terkadang tak akan dapat mudah dilupakan.

Secara usia, sebenarnya sangat wajar bagi seorang remaja mengalami masa-masa tersebut. Mengingat di usia remaja, atau usia kisaran 13-16, mereka sudah ada di masa pubertas awal dan menengah.

Ketertarikan pada lawan jenis menjadi sangat normal terjadi, karena tubuh mereka mulai menghasilkan hormon-hormon yang mendorong rasa ketertarikan, dan pastinya baru bagi mereka. Sehingga rasa yang tak mereka tak terlalu kenal atau familiar, membuat mereka bingung dan cenderung terbawa arusnya, mengingat arus yang membawanya itu sangat menyenangkan dan membahagiakan.

Tapi pengaruh arus itu sangat membahayakan, karena sangat beresiko merusak mereka. Alih-alih mereka terus ingin menyelami perasaan itu dan ingin bersama dengan orang yang disukai, tanpa sadar setiap remaja sedang menjalani proses pencarian jati diri. Jadi terkadang saat remaja mulai merasakan sakitnya patah hati, sebenarnya tak ada yang sepenuhnya patut disalahkan.

Alasan yang sederhana, mereka bahkan mungkin tak mengerti apa yang harusnya dilakukan di kondisi tertentu. Jangankan untuk tuntutan terus membahagiakan seorang spesialnya, dia sendiri bahkan belum terlalu mengerti tentang dirinya, apa yang membuat dia disukai, apa yang bisa dia lakukan untuk dapat berlaku adil antara menyenangkan dirinya atau si doi.

Jadi sebenarnya masalah yang dapat ditangkap tentang patah hati, antara yang satu tak peka atau cuek, atau yang satu terlalu menginginkan pujaannya sehingga banyak mengorbankan dirinya sendiri.

Sehingga, ada baiknya untuk tak buru-buru mengekspresikan apa yang dirasakan. Hubungan pun lebih baik dijalin saat seseorang sudah dewasa, atau dalam arti sudah mengenal dirinya sendiri. Tapi toh namanya perasaan tak dapat ditahan atau dapat muncul begitu saja kan? Maka dari itu, kita harus mengerti apa yang sedang dirasakan hati kita.

Baper

Kata baper sudah sering kita temui. Baper merupakan kependekan dari istilah bawa perasaan. Sepertinya hal ini yang menjadi pintu pertama ketertarikan kepada seseorang. Biasanya rasa baper bisa muncul karena adanya kontak mata, perkataan yang menenangkan, suara yang halus, diberikan semangat atau apresiasi akan yang sudah dicapai, atau adanya pemberian suatu hadiah bahkan sekedar sentuhan bisa bikin kita baper.

Tapi sebenarnya perasaan baper tak banyak memberikan arti yang sesungguhnya. Itu hanya reaksi spontan karena kita merasa senang dipelakukan seperti itu. Perasaan baper bahkan sangat umum; misalnya seperti menangis saat membaca atau menonton cerita yang sedih, tersinggung saat dimarahi, atau kesal saat sesuatu yang diinginkan tak didapat.

Suka

Perasaan suka dengan seseorang membuat kita terkagum-kagum akan orang tersebut. Misalnya bisa karena orang itu menarik secara fisik (cantik, ganteng, badannya bagus), atau hebat di bidang tertentu. Hal-hal tersebut membuat kita terpana dan ingin terus memperhatikannya. Hal lainnya mungkin seperti prilakunya yang baik, manis dan ramah, atau pendiam tapi sangat menarik dan membuat penasaran.

Seperti baper, perasaan suka pun tak dapat dianggap terlalu serius. Mengapa?  Karena mengingat sangat banyak hal yang membuat seseorang suka atau tertarik. Contohnya, mengapa kita bisa memiliki idola? Pasti kita mempunyai kriteria tersendiri.

Tapi saat menyukai semisal karena dia hebat bermain basket dan tampan, bukankah banyak yang ada di kriteria tersebut, dan membuat kita sulit menentukan di kemudian hari?

Sayang/Kasih Sayang

Perasaan sayang muncul saat kita sudah memiliki kedekatan dengan seseorang. Rasa ingin melindungi dan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain itulah rasa sayang. Memang perasaan ini mungkin menunjukan hubungan yang lebih serius. Karena dibandingkan dengan kedua rasa sebelumnya, sayang tentunya sangat berbeda bukan?

Jika baper dan suka adalah perasaan senang saat kita mendapatkan sesuatu dari orang lain, tapi rasa sayang membuat kita ingin memberi kepada orang tersebut.

Tapi tanpa disadari, kita merasakan ketiga hal dia atas pada teman atau sahabat kita, bahkan untuk sesama laki-laki atau perempuan. Misalnya merasa diperhatikan atau diterima, kagum atau suka dengan kemampuan bermain sepak bola. Hal-hal tersebut sangat normal bukan? Tapi perbedaannya dengan perasaan kepada lawan jenis terletak pada ketertarikan hormonal.

Jadi dapat disimpulkan setiap perasaan ada baiknya bisa dimengerti terlebih dahulu. Hal tersebut nantinya untuk kebaikan kita sendiri. Ujilah setiap perasaan dalam pertemanan atau persahabatan. Mengekspresikan perasaan dengan cara yang tepat dan memberikan pengertian akan perasaan tersebut kepada diri sendiri.

Bahkan positifnya, saat kita memutuskan untuk mengekspresikan semua perasaan dalam pertemanan, saat mungkin kita menyukai beberapa orang,tak usah khawatir, memang apa salahnya pertemanan? Pertemanan yang terbuka akan membuat kita tak akan kekurangan kasih sayang, karena pertemanan yang baik akan saling menunjukan kasih sayang.  

Dari sana baru kita bisa menemukan cinta, yaitu perasaan yang tumbuh untuk mau saling berkorban karena merasakan adanya kecocokan dan mau saling berbagi dan memberi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun