Mohon tunggu...
Josephine Winda
Josephine Winda Mohon Tunggu... wiraswasta -

membaca itu candybar dan menulis itu lollypop, yummy !.... googling me windascriptease ;)

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Artikel Utama

Kisah Si Pandir dan Si Kikir

17 Januari 2014   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:45 2433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkisah, menurut si pembuat kisah. Jaman bahuela dulu ada dua orang lelaki. Yang satu bernama si Pandir dan yang lainnya si Kikir. Si Pandir selalu membuat keputusan yang dirasa bodoh karena pandirnya. Sementara si Kikir selalu membuat keputusan berdasarkan untung - rugi karena kikirnya.

Suatu ketika Perdana Mentri berkunjung ke desa si Pandir dan si Kikir.

PM       : Selamat siang, kalian warga kampung ini?

Pandir : Ya, benar...

Kikir     : Tunggu dulu, Anda siapa?

PM         : Aku adalah yang dipertuan Perdana Mentri negeri ini

Pandir : Perdana Mentri? Itu pekerjaannya apa?

Kikir     : Oh Tuanku,....(langsung bersujud takzim)

PM     : Warga sekalian, aku butuh bantuan. Kuda salah satu pengawalku mati di perjalanan. Kami juga kehabisan makanan dan minuman. Apakah kalian dapat membantu??

Kikir     : (dengan perhitungan untung - rugi, langsung menjawab cepat) Hamba dapat menyediakan makanan dan minuman. Kebetulan istri hamba pandai memasak. Teman hamba ini si Pandir memiliki kuda tua, barangkali dapat dibeli pula bagi pengawal tuanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun