Cerita Kelas Inspirasi di kota Bekasi - 11 September 2013 Sabtu, 7 September; setelah dipertemukan saat briefing dengan para Inspirator yang akan mengikuti Kelas Inspirasi di kota Bekasi, kelompok 12 melakukan survey ke SDN Jatibening IV. Pertemanan dan persahabatan yang baru tidak menjadikan suasana menjadi kaku. Sebaliknya, seperti telah bertemu dan saling mengenal karena dipersatukan oleh keinginan untuk memajukan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan di kota Bekasi, yang telah kami pilih pada saat mengisi form pendaftaran menjadi relawan pengajar di www.kelasinspirasi.org Kelompok 12 beranggotakan para profesional yang berbeda-beda. Mbak Hani sebagai Akunting, Mbak Gitta sebagai Banker, Mbak Inne sebagai wartawan KompasTV, mbak Wenny - ibu dokter yang akan segera melanjutkan studinya untuk mengambil spesialis, Mas Ivan - pengusaha supplier alat mekanikal dan elektrikal, Malvin sang pramugara Lion Air (detik terakhir mengundurkan diri karena tidak dapat meninggalkan jadwal terbang), sang fotografer Mbak Vangka yang sangat enerjik dan videografer Mas Denny (satu hari sebelum hari Kelas Inspirasi mengundurkan diri karena kondisi kesehatan) Hari Sabtu tanggal 7 September, ingin segera lompat dan melewati hari Minggu, Senin dan Selasa, tiba di hari Rabu tanggal 11 September 2013 untuk pelaksanaan Kelas Inspirasi. Tanggal tersebut menjadi kenangan 2 tahun yang lalu saat WTC di bom, kejadian tragis di kota New York, USA, tetapi tidak untuk kota Bogor, Tangerang dan Bekasi yang menjadikan tanggal 11 September 2013 menjadi momen untuk para profesi bergerak, turun tangan untuk mendekat dan berbagi Inspirasi dengan anak-anak Sekolah Dasar Negeri. Survey yang telah kami lakukan menjadikan lancar untuk memulai kisah berbagi dengan SDN Jatibening IV. Pukul 06.30 pagi kami sudah sibuk dengan alat peraga masing-masing, dan berkumpul di ruangan guru untuk membagi jadwal pengajaran, melakukan refleksi dengan berdoa, menyerahkan segala berbagi Inspirasi ini terjadi karena kuasa dariNya. Dimulailah para Inspirator bergerak dari satu kelas menuju kelas lain sesuai dengan jadwal yang telah ada. 6 profesi kami coba untuk berbagi dengan anak-anak SDN Jatibening IV. Alat peraga televisi, kamera dan mic dari Mbak Inne sang jurnalist. Uang monopoli sebagai simbol banker di bawa oleh mbak Gitta untuk memudahkan anak-anak menangkap apa profesi banker itu. Gambar-gambar dengan keterangan seputar dunia akunting disiapkan oleh Mbak Hani. Ibu Dokter Wenny tidak kesulitan untuk membawa alat peraga, baju putih khas seorang dokter, stetoskop, sarung tangan, dan alat-alat untuk menjahit ditunjukkan kepada anak-anak kelas 1 hingga kelas 6. Insinyur Sipil membawa helm putih proyek yang menjadi rebutan anak-anak karena mereka ingin mengenakan helm tersebut di kepala, kotak korek api sebagai pengganti batu bata disiapkan sebagai alat peraga membuat dinding/tembok, dan cetak gambar berwarna gedung serta tiang penopangnya berukuran A3 untuk menjelaskan apa yang dikerjakan seorang Insinyur Sipil di kantor. Whooosshhh.... Rabu, tanggal 11 September 2013 Kelas Inspirasi serentak di Kota Bekasi, Tangerang dan Bogor. Insinyur Sipil mendapat kesempatan untuk dekat dengan anak-anak dan guru-guru di SDN Jatibening IV Bekasi. 16 rombongan kelas, dari mulai pukul 07.00 - 17.00, kami mengajar bergantian selama 30 menit untuk anak-anak kelas 1 sampai 5, sedangkan untuk anak kelas 6, kami beri kesempatan selama 1 jam. Selalu berkaca-berkaca dimata ini, selalu terharu, dan akhirnya saling memberi Inspirasi. Mereka anak-anak harapan bangsa, ditangan mereka kecerdasan dan masa depan bangsa Indonesia akan berlangsung. Anak-anak sangat antusias untuk mengetahui kegiatan konstruksi perbaikan sekolah SDN Jatibening IV karena Insinyur Sipil membawa mereka ke lokasi proyek tersebut dan menjelaskan secara sederhana apa yang sedang dilakukan oleh para pekerja di proyek. Cap tangan atau pun jari menghiasi kain putih yang telah disiapkan sebagai tanda bahwa di tangan merekalah sendiri impian cita-cita itu dibangun. Teringat saat membantu seorang murid bernama Pandu, murid kelas 2 dengan cap 2 jari bersamaan (telunjuk dan jari tengah), dan pesanku untuk Pandu: "Pandu semangat ya, Pandu hormati Ibu dan Bapak Guru ya, Pandu tidak menangis lagi, Pandu rajin belajar dan Pandu mau bersahabat dengan teman-teman". Terbentuklah bunga dengan 5 kali cap dari dua jari Pandu, dan kalimat terakhirku, "ini bunga buat Pandu". Satu peristiwa dengan Pandu ini membuat hati menjadi trenyuh, semoga Pandu bisa mewujudkan cita-cita dan harapannya. Akankah ada Insinyur Sipil lahir dari SDN Jatibening IV ini kelak? Guru, dokter, ABRI, Polisi, profesi yang sering terdengar saat menanyakan apa cita-citamu Nak.... Dengan mengadakan permainan dalam kelompok untuk menyusun puzzle bergambar dinding dan kemudian anak-anak menyusun kotak korek api menyerupai gambar puzzle tersebut, membagikan inspirasi bahwa dalam berkelompok harus bekerjasama, jujur dan saling menghormati satu sama lain. Cerita yang masih akan berlanjut, karena tanggal 14 September 2013 para Inspirator akan mengadakan refleksi bersama untuk saling berbagi Inspirasi, apa dan bagaimana anak-anak harapan bangsa saat bertemu dengan kami para pengajar sehari di Kelas Inspirasi. Nak... kita lanjutkan perjalanan hidup kita ini, dengan semangat, kejujuran dan kerjasama. Ayo kita bisa... Kita turun tangan untuk membangun mimpi anak-anak dimasa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H