Mohon tunggu...
Josephine Arella
Josephine Arella Mohon Tunggu... Mahasiswa - A journalism learner

Seorang pelajar jurnalistik yang masih belajar banyak hal. Suka membaca dan terkadang menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tidak Semua Pahlawan Memakai Jubah

30 November 2021   16:56 Diperbarui: 30 November 2021   17:10 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTube Deddy Corbuzier (CHANDRA LIOW: TANPA PAPA MUNGKIN AKU MATI... -Tangkapan layar Deddy Corbuzier Podcast)

"Naluri seorang ayah, melihat sesuatu yang terjadi, sudah..." kata ayah Chandra. Memang betul, selama Chandra terserang Covid-19, ayahnya merupakan orang yang berdiri paling depan untuk keselamatannya. Ayahnya tak berhenti memasangkan oximeter untuk memastikan tingkat saturasi Chandra. Sempat ada kejadian, saat oximeter yang mereka miliki eror, dan membuat ayah Chandra panik karena keadaan Chandra saat itu sedang drop sehingga ayah Chandra akhirnya mencari ke berbagai tempat demi mendapatkan alat pengukur saturasi tersebut.

Akhirnya, setelah itu Chandra dibawa ke rumah sakit. "Di 70 itu (tingkat saturasinya) saya harus paksa dia ke rumah sakit," kata ayah seorang pembuat konten yang memang sudah terbiasa hidup mandiri ini.

Beberapa kali pun ada momen saat ayah Chandra tak mampu membendung air matanya saat menceritakan bagaimana kondisi Chandra yang dirawat saat itu dengan keadaan yang sangat drop.

Dengan keadaan yang tidak karuan, dengan beraktivitas di satu ruangan dengan Chandra yang merupakan ruangan khusus untuk pasien Covid-19, ayahnya tetap bersikeras untuk bersama anaknya. Sayangnya, ibu Chandra tertular Covid-19 sehingga hanya sang ayahlah yang mampu menemani Chandra.

"Dia tidak berdaya, tatapannya kosong ke atas begitu, dan saya tegur dia: Chandra, Papa di samping kamu, kuat kamu ya," ujar ayah Chandra dengan suara sedikit bergetar, dan dibalas dengan tangisan haru Chandra di sampingnya.

Dari peristiwa ini, kita bisa lihat seberapa besar konsekuensi yang berani diambil oleh seorang ayah untuk menemani dan mengembalikan kesehatan putranya. Padahal, saat itu ia sangat rentan untuk tertular Covid-19. Ayah Chandra menyampaikan bahwa ia sampai ditegur oleh petugas kesehatan karena hanya mengenakan alat pelindung diri seadanya.

"Saya langsung pegang Chandra, saya bilang: kuat. Papa gak akan pernah tinggalkan, walaupun ada risiko apa pun di sini, Papa tetap relakan," ujarnya sambil menggenggam tangan anaknya.

Kasih orang tua memang tidak akan pernah pudar: akan selalu rela memberikan segalanya untuk anaknya. Seperti ayah Chandra, yang sama sekali tidak memedulikan konsekuensi dalam menemani Chandra di tengah virus yang tidak terlihat. Tanpa ragu, orang tua pasti akan memberikan apa pun untuk anaknya, sekalipun nyawanya yang dipertaruhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun