Mohon tunggu...
Joseph Fischer
Joseph Fischer Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantuan PT Bank BCA untuk Penanganan Covid-19 dan Korban Erupsi Semeru

24 Desember 2021   15:01 Diperbarui: 24 Desember 2021   15:17 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Masa Pandemi Coronavirus Disease 19 atau yang biasa dikenal dengan COVID-19 masih terus berlangsung hingga kini, Pada bulan Maret 2020 banyak negara di dunia yang terpapar COVID-19 seperti China, Singapura, Italia, Amerika, Korea Selatan, Jerman, Spanyol, Selandia Baru, Australia dan negara - negara lainnya didunia. Karena penularan virus corona yang sangat cepat inilah World Health Organization (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Status pandemi atau epidemi global menandakan bahwa penyebaran COVID-19 berlangsung sangat cepat hingga hampir tak ada negara di dunia yang dapat memastikan diri terhindar dari virus corona Virus corona menyebar secara contagious. Istilah contagion mengacu pada infeksi yang menyebarsecara cepat dalam sebuah jaringan, seperti bencana atau flu. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1546 oleh Giralamo Fracastor, yang menulis tentang penyakit infeksius (Locher dalam (Mona, 2016). Dalam penyebaran secara contagious, elemen yang saling terhubung dalam sebuah jaringan dapat saling menularkan infeksi.

Pandemi COVID-19 ini juga banyak mengubah tatanan kehidupan masyarakat dan banyak menimbulkan permasalahan diberbagai bidang, baik pendidikan, ekonomi, pariwisata, sosial, maupun bidang lainnya. Pementah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus COVID-19, upaya tersebut seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau yang sekarang sedang berlaku yakni  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pemberlakuan Wajib Masker, permbatasan penumpang di transportasi umum, penutupan kantor, sekolah, serta sektor - sektor lainnya dan masih banyak lagi. Dengan berlakukan kebijakan tersebut juga menimbulkan berbagai permasalahan baru seperti dengan ditutupnya perkantoran sebagian para pekerja yang beruntung masih dapat bekerja dari rumah atau biasa disebut Work From Home, namun bagi sebagian pekerja yang mengalami dirumahkan atau di PHK oleh pihak perusahaan pandemi ini dirasa sangat berat karena kehilangan pekerjaan dan menimbulkan permasalahan perekonomian dalam kehidupan sehari - hari.Ditengah pandemi ini, Indonesia, juga dilanda bencana alam seperti erupsi Gunung Semeru kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00. Erupsi tersebut diserta guguran lava dan awan panas yang berakibat pada kerusakan bangunan dan lingkugan disekitarnya bahkan korban jiwa.

Dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19 dan bencana alam ini, tentunya diperlukan kerjasama antara pemerintah dengan elemen-elemen di masyarakat ataupun swasta. Hal ini dikarenakan jumlah masyarakat Indonesia begitu banyak dan memiliki daerah yang sangat luas, tentunya cukup sulit jika hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul ketika pandemi. Dalam menghadapi situasi pandemi dan bencan alam, masyarakat dan pihak swasta memiliki peran atau andil yang cukup besar untuk bersama-sama dengan pemerintah melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menekan penyebaran COVID-19 ataupun membantu masyarakat yang terdampak bencana secara materil dan non materil.

Peran Bank BCA Untuk Penanganan COVID--19 dan Erupsi Semeru

Bank BCA penyaluran bantuan kesejahteraan untuk masyarakat pekerja rentan yang terdampak pandemi, berupa bantuan kesempatan mendapatkan permintaan produk masker kain dan sembako, serta penyaluran bantuan bersama regulator, pemerintah daerah, maupun mitra BCA, hal ini dilaukan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi masa-masa krisis di tengah pandemi COVID-19 ini. Selain itu bertujuan percepatan penanganan COVID-19 agar masyarakat dapat hidup dengan sehat, selain itu dengan dibagikannya bantuan sosial tersebut diharaplan dapat memulihkan ekonomi nasional. Selain program tersebut, BCA juga memberikan donasi keberbagai Rumah Sakit seperti RSPAD Gatot Soebroto berupa 4unit ventilator senilai lebih dari Rp 2,7 miliar dan melalui crowdfunding BenihBaik.com yang diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebagai wujud nyata dukungan dalam menangani pandemi COVID-19.

Adapun beberapa aspek bantuan yang diberikan yaitu penyaluran bantuan untuk deteksi dini pasien COVID-19 berupa rapid test kit, penyaluran bantuan pertolongan pertama pasien positif COVID-19 berupa alat-alat medis seperti ventilator, dan syringe pump, serta penyaluran bantuan perlindungan untuk tenaga medis berupa peralatan lengkap alat pel. Selain itu penyaluran bantuan kesejahteraan untuk masyarakat pekerja rentan yang terdampak pandemi, berupa bantuan kesempatan mendapatkan permintaan produk masker kain dan sembako, serta penyaluran bantuan bersama regulator, pemerintah daerah, maupun mitra BCA. BCA berharap dengan pemberian donasi kepada rumah sakit, puskesmas, pemerintah daerah dan asosiasi atau relawan, maka pandemi COVID-19 ini dapat segera mereda. Selain itu, bantuan yang diberikan juga terus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, sehingga benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan. Hal ini dikemukakan oleh Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati mengatakan,

bahwa di tengah penyebaran pandemi COVID-19, BCA berkomitmen untuk bersatu dan bahu membahu mendukung penanganan wabah ini. Dimulai dari bantuan kepada tim medis, pasien, maupun masyarakat terdampak.

Selain membantu penanganan COVID-19, BCA juga memantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru. BCA melalui program Corporate Social Responsibility Bakti BCA tergerak untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Penyaluran bantuan solidaritas ini dilakukan melalui dua jalur kerja sama, yakni melalui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyerahan kedua bantuan tersebut dilakukan secara terpisah. Penyerahan donasi melalui BPBD Lumajang dilakukan di Pendopo Kabupaten Lumajang oleh Kepala BCA Kanwil VII Weminto Suryadi kepada Sekretaris BPBD Lumajang Endah Maryuni, pada Selasa (7/12). Sementara itu penyerahan donasi melalui TNI diserahkan kepada Komandan Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Alam APG (Awan Panas Guguran) Gunung Semeru sekaligus Danrem 083 Malang. Kolonel Inf. Irwan Subekti di lokasi pengungsian di Posko Sumbergono Kab. Lumajang pada Rabu (8/12).

Analisis Penulis

Program - program yang dilakukan oleh BCA merupakan sebagai bentuk dukungan dalam penanganan COVID-19 dan juga bencana erupsi Gunung Semeru, hal ini menunjukan bahwa BCA telah menerapkan CSR. CSR merupakan suatu tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia sendiri sudah ada peraturan mengenai penerapan CSR pada undang-undang, dimana perusahaan atau lembaga diwajibkan untuk menyisihkan sebagian dana yang ada guna kepentingan masyarakat dan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun