Akan tetapi tidak semua pernah terpapar pengetahuan dan praktikum kuliner yang sama seperti Sandy. Pemuda 23 tahun ini mengantongi ilmu produksi food and beverage dari Swiss German University dan pengalaman berkarya di dapur bintang lima di Jerman.
Memasak sambal baginya adalah wadah untuk mempraktikkan etos masak-memasak dan mengasah insting kewirausahaan.
Sandy menjelaskan, “satu hal yang aku pelajari dari bekerja di Jerman adalah proses produksi makanan harus benar-benar steril! Kita tidak mau bakteri berkembang di makanan.”
Menurut dia kesadaran kebersihan masih minim di kalangan umum. Kekurangan ini mengakibatkan umur sambal yang terlampau pendek dan produk menjadi buruk untuk kesehatan.
Padahal jika kesegaran dan kebersihan diutamakan, makanan akan tahan lebih lama dan rasa juga akan lebih prima.
Dengan pemasakan ala Eropa, bahan segar asli Malang dan inspirasi cita rasa pulau Dewata, Sandy beraspirasi membuat racikan sambal gurih, harum, membara dan sehat yang cocok dipasangkan dengan masakan dari seluruh Indonesia.
Pengalaman Kaya
Ada sepiring ayam goreng panas dengan nasi putih pulen. Harum masih beruap.
Sangat pandai sang koki menyajikannya. Potongan paha ayam keemasan dan garing membuat perut keroncongan padahal belum lama sarapan. Mulut yang menyambut segera menembus kulit renyah yang menyembunyikan daging lembut mudah tercerai di baliknya.