Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah mesin yang deprogram agar dapat berfikir dan berproses selayaknya otak manusia. AI dapat berproses selayaknya otak manusia karena banyak data yang dimasukkan dan dipelajari sehingga semakin banyak data yang dimasukkan, semakin banyak pula hal yang dipelajari oleh AI tersebut dan semakin banyak pula proses yang dapat dilakukan oleh AI.
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pengontrol proses otomisasi. PLC sendiri terdiri dari dua komponen yaitu CPU dan modul input/output. CPU sendiri bertugas untuk menjalankan program dan memanaipulasi data input untuk menghasilkan output.Â
Prinsip kerjanya adalah ketika PLC menerima sinyal input, sinyal tersebut diubah menjadi kode biner dan masuk ke dalam memori PLC. Kemudian, program PLC (yang berisi instruksi logika) yang telah diprogram sebelumnya akan diproses berdasarkan sinyal input yang diterima. Sinyal tersebut akan diproses PLC dan mengeluarkan sinyal output ke perangkat kendali untuk menjalankan tugas yang telah diprogram.
Baik AI maupun PLC tentunya sudah sangat berkembang dan pemakaiannya sudah marak digunakan terutama di sektor industri. Hal ini karena dapat membantu peningkatan kualitas dan produktivitas pada suatu industri. Selain itu, dengan mengintegrasikan AI dan PLC pada sektor industri, dapat menciptakan system yang cerdas dan lebih efisien.
Cara Mengintegrasikan AI dan PLC
1. Menggunakan Internet of Things (IoT)
IoT sendiri adalah konsep di mana berbagai perangkat elektronik yang terhubung dengan internet dapat saling berinteraksi. Dengan menggunakan IoT, data dari PLC akan dikirimkan ke cloud sehingga dapat dianalisis oleh AI. AI juga dapat mengirimkan data program ke PLC untuk dilakukan otomisasi. Tentunya penyimpanan berbasis cloud lebih menguntungkan disanding menggunakan memori fisik biasa.
2. Menggunakan Application Programming Interface (API)
API sendiri adalah suatu perangkat lunak atau aplikasi yang memungkinkan dua atau lebih aplikasi ataupun sistem untuk saling berkomunikasi. Penggunaan API ini  memungkinkan untuk AI dan PLC saling terhubung dan dapat berkomunikasi dengan bahasa alami. Hal ini seperti yang terjadi pada chatbot, di mana chatbot dihubungkan ke sistem monitoring mesin yang terhubung ke PLC sehingga informasi kinerja suatu mesin dapat dilihat melalui chatbot.
3. Menggunakan Deep Learning
Deep learning sendiri merupakan jaringan saraf tiruan (neural networks) cabang dari machine learning yang dapat belajar secara otomatis dari data yang kompleks dan dapat mengambil keputusan sendiri yang terbaik.
Selain memiliki dampak positif di sektor industri, integrasi AI dan PLC tentunya memiliki hambatan untuk diimplementasikan. Salah satunya adalah perlunya modal yang besar untuk membeli serta mengembangkan perangkat yang mendukung integrasi tersebut. Hal ini perlu adanya bantuan investor untuk menanam modal awal agar integrasi AI dan PLC dapat berjalan. Selain itu, dibutuhkan juga tenaga ahli yang terampil dalam bidang AI dan PLC.
Integrasi AI dan PLC akan sangat membantu dan berdampak positif di sektor industri karena dapat meningkatkan produktifitas dan efektivitas suatu perusahaan ataupun pabrik. Namun, perlu adanya modal awal yang besar dan tenaga ahli dalam bidang AI dan PLC untuk membantu mengembangkannya. Selain itu, juga butuh regulasi yang jelas untuk mengatur etika dalam integrasi AI dan PLC agar tidak terkena dampak negatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H