Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paling Indonesia, Warisan Budaya Indonesia

15 Mei 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kalau ditanya apa yang paling Indonesia, jawabannya bisa beragam. Salah satu jawaban yang mungkin adalah tempe karena makanan ini memang hasil kreasi khas orang Indonesia. Namun tempe belum sepenuhnya mewakili keIndonesiaan, karena beberapa suku asli di pedalaman Indonesia misalnya cukup asing dengan makanan itu. Seorang teman dengan guyon memberikan jawaban korupsi sebagai jawaban pertanyaan itu. Tunggu sampai ada lebih dari satu lembaga survey menyatakan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai Negara terkorup di dunia, maka saya akan setuju guyonan teman tadi.

Bagi saya, warisan budaya berupa barang seni budaya, adat istiadat, tarian, lagu dan pepatah adalah yang paling Indonesia. Mengapa demikian? Alasan pertama, setiap suku bangsa yang ada di Indonesia pasti memiliki warisan budaya baik berupa barang seni budaya, adat istiadat, tarian, lagu dan pepatahnya yang bermakna dan unik, berbeda satu dengan yang lain. Perhatikanlah dengan seksama, bagaimana tata cara adat pernikahan dilaksanakan di setiap daerah. Masyarakat suku Melayu sangat identik dengan berbalas pantun dalam adat pernikahannya, sedangkan masyarakat suku Jawa memiliki tradisi mandi kembang. Hiasan kepala tanduk kerbau menjadi ciri khas pengantin suku Minang, sedangkan pengantin suku Batak mengenakan ulos. Rumah gadang Minangkabau jelas berbeda secara fisik dan filosofi dengan rumah perahu Toraja dan Honai rumah khasSuku Dani Papua. Demikian juga dengan pepatah. Orang sunda mengenal pepatah ‘cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok’ yang berari air setetes-setetes menimpa batu lambat laun membuatnya berlekuk. Lain lagi pepatah orang Dayak Lundayeh ‘maba fe kukud, maba ne tang’, yang berarti jika kaki basah, mulut pun akan basah. Atau orang Ambon dengan pepatahnya ‘kalu su dapat meja puti, jang lupa lesa’, yang berarti kalau sudah dapat meja putih jangan lupa lesa.

Kedua, warisan budaya berupa barang seni budaya, adat istiadat, tarian, lagu dan pepatah setiap suku bangsa di Indonesia adalah hasil karya orisinil orang Indonesia ketika melihat dan merenungkan alam di sekitarnya. Lihatlah para leluhur mengamati dan merenungi padi lalu melahirkan pepatah ‘seperti padi, kian berisi kian merunduk’, yang bermakna makin pintar harus makin rendah hati. Para leluhur di Ambon mengamati dan merenungi meja putih masa kini dan lesa (meja yang terbuat dari anyaman pelepah daun pohon aren) masa lampau lalu melahirkan pepatah ‘kalu su dapat meja puti, jang lupa lesa’ yang bermakna terbuka kepada hal baru tidak berarti melupakan hal lama. Perhatikan juga tari burung merak Sunda, ragam hias bunga gundur dan pantil manggis Batak Karo, ragam hias petir suku Asmat, motif tenun ikat ayam dan kuda suku Sabu, atau lagu rura silindung orang Batak, semuanya lahir ketika para leluhur mengamati penampakan alam Indonesia.



Ketiga, warisan budaya Indonesia diciptakan dengan nilai seni yang memukau. Pernahkah anda mendengar tentang konser Jeremias Ougust Pas di Yokohama yang mempesona warga Jepang dengan permainan Sasandonya? Ia dikagumi karena petikan dawai-dawai pada alat musik asal Pulau Rote itu. Beberapa waktu lalu, KBRI Athena bekerja sama dengan Sekolah Seni terkemuka di Yunani “Athens School of Fine Art” menggelarpelatihan membatikyang diikuti 75 mahasiswa di perguruan tinggi terkemuka itu. Sampai saat ini, dunia masih terpesona dengan Batikkhas orang Indonesia. Lihat pula bagaimana wisatawan di Pulau Bali selalu berdecak kagum setiap menyaksikan kemolekan wanita-wanita Bali menarikan tari Kecak. Atau apa lagi yang bisa disimpulkan jika musisi dunia sekelas Michael Sembelo (USA) dan Wilkins Ramirez (Puerto Rico) yang menjadikan laguPanggayo dari Maluku sebagai salah satu lagu unggulan dalam album mereka beberapa tahun lalu, kalau bukan betapa tingginya nilai seni warisan budaya Indonesia?

Bagaimana menurut anda? Adakah yang paling Indonesia selain warisan budaya suku-suku bangsa di Indonesia?



(Jose Hasibuan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun