"Kalau mau cukup aman, cari hotel yang certified CHSE", lanjutnya dalam percakapan WA mengingatkan kalau-kalau saya tetap nekat ingin menginap di hotel untuk merayakan malam pergantian tahun bersama keluarga.
Sebagai informasi dari laman kemenparekraf.go.id, sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
Menurutnya, hotel-hotel yang certified CHSE, paling tidak sudah lulus audit dinas pariwisata untuk protokol kesehatan covid-19. Tetapi tetap saja, apakah kita cukup yakin hotel-hotel yang telah tersertifikasi CHSE, akan komitmen untuk menjalankan protokol kesehatan covid-19 secara ketat di saat tingkat hunian kamar penuh?
Kalau hotel certified CHSE, paling tidak kita bisa request setiap hari untuk dilakukan penyemprotan disinfektan di kamar. Namun bagaimana bisa memastikan bahwa SOP sterilisasi kamar telah benar-benar dilakukan secara tepat setelah tamu sebelumnya melakukan check out? Termasuk soal penggantian sprei dan lain-lain?
Biasanya, sebuah hotel dengan 200 kamar, memiliki 5 orang roomboy. Sedangkan waktu ideal sterilisasi kamar sesuai standar CHSE bisa hingga 1 jam untuk satu kamar.
Artinya, jika rentang waktu yang tersedia untuk bersih-bersih seluruh kamar hanya maksimum 2 jam, yaitu waktu serempak check out jam 12.00 dan waktu check in jam 14.00, maka dengan kapasitas yang ada akan membuat sangat terburu-buru sehingga proses sterilasi kamar tak lagi bisa ideal sesuai standar.
Apalagi jika mengingat yang akan menikmati liburan akhir tahun di hotel adalah keluarga. Tentu saja kamar yang biasanya digunakan tamu keluarga akan lebih kotor dan berantakan jika dibandingkan dengan tamu hotel dari kalangan bisnis. Maka harusnya butuh waktu lebih lama untuk membersihkan kamar hotel pasca tamu terdahulu check out.
Namun, tentu saja ini tergantung pada komitmen pihak hotel. Saya pikir tetap ada hotel-hotel dengan nama besar dan telah certified CHSE berusaha menjaga kenyamanan tamu. Hotel-hotel dengan komitmen demikian sedapat mungkin akan menghindari komplain, karena bisa jadi momok besar jika terekspos ke publik atau media sosial.
Beberapa hari lalu, heboh kasus penularan covid-19 di sebuah hotel mewah di Singapura. Dikutip dari detik.com, pada sabtu (26/12/2020) ada 14 kasus baru yang dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) berasal dari sumber penularan yang sama.
Dari pemberitaan yang ada, Associate professor Hsu Li Yang dari Saw Swee Hock School of Public Health, seorang ahli penyakit menular, menjelaskan bisa saja penularan covid-19 terjadi lewat staf hotel atau barang-barang yang ada di hotel mewah tersebut, seperti handuk dan sprei.
Jika sekelas hotel mewah di Singapura itu saja diduga menjadi tempat penularan covid-19, maka bagaimana kita bisa cukup yakin dengan penerapan protokol kesehatan di hotel-hotel tak terstandar CHSE, apalagi di masa peak season pergantian tahun saat ini?