Hari ini (22/11/2020), media massa ramai-ramai memberitakan soal kabar Imam Besar FPI, Rizieq Shihab sakit. Kabar ini muncul lantaran sabtu lalu diberitakan sejumlah petugas termasuk unsur TNI dan Polisi mendatangi kediaman Rizieq Shihab di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat.
Dikabarkan, tim Polri dan TNI bersama Satpol PP datang pada sabtu malam (21/11/2020) ke Petamburan meminta Rizieq Shihab untuk melakukan tes SWAB. Kabar ini menyusul isu Habib Rizieq sakit dan kemungkinan terpapar virus corona.
Sebelumnya, juga ramai pembicaraan soal temuan 50 orang terpapar covid-19 di Tebet, 30 orang kasus dari kerumunan massa di Petamburan, dan 20 kasus dari kerumunan massa di Megamendung, Bogor.
Dari data ini, tim tracing covid-19 pun sebelumnya telah menghimbau agar setiap orang yang mengikuti rangkaian acara Rizieq Shihab mulai dari acara penyambutan di Bandara Soekarno Hatta, Tebet, Petamburan dan Megamendung untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
FPI pun membenarkan soal kedatangan tim dari Polisi, TNI dan Satpol PP ini. Namun dikabarkan pula bahwa Rizieq Shihab menolak untuk melakukan test SWAB. Alasan penolakannya karena Rizieq Shihab memiliki tim kesehatan sendiri.
Jika melihat beberapa kali tampil di kegiatan yang diadakan FPI, Rizieq Shihab memang terlihat kurang powerfull seperti dalam khutbah-khutbahnya selama ini yang dikenal berapi-api. Suaranya terdengar serak dan tidak lantang seperti biasanya.
Jika melihat runtutan kegiatan kerumunan yang melibatkan Rizieq Shihab akhir-akhir ini, memang sebaiknya Rizieq Shihab melakukan tes SWAB untuk memastikan kondisi kesehatannya. Terlebih sudah banyak penambahan kasus covid-19 baru yang muncul dari kerumunan yang melibatkan dirinya.
Dengan melakukan SWAB, setidaknya Rizieq Shihab bisa mengetahui secara pasti sakit yang sedang dialaminya. Kalau pun untuk keperluan tes tersebut Rizieq mempercayakan pada tim medis pribadinya, ia pun seharusnya jujur dengan apapun hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Bagaimana pun, Rizieq Shihab adalah seseorang dengan pengikut atau massa yang tidak bisa dibilang sedikit. Kita tentu tidak ingin muncul klaster baru dari kerumunan Rizieq dan sejumlah agenda keramaian yang dilakukan kelompoknya..
Saat ini, mau tidak mau Pemerintah dan tim gugus covid-19 sedang bersiap-siap dengan kemungkinan membludaknya pasien covid-19 dari kerumunan Rizieq beberapa waktu lalu. Ini tentu saja bukan jadi persoalan pribadi atau FPI, tetapi juga Pemrintah karena harus menghadapi gelombang besar dari kerumunan Rizieq.