Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

"Holiday Heart Syndrome" dan RUU Larangan Minuman Beralkohol

13 November 2020   13:00 Diperbarui: 13 November 2020   15:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.premiercardiology.com/

Pernah mendengar istilah 'holiday heart syndrome'?

Holiday heart syndrome adalah suatu kondisi terjadinya detak jantung tidak teratur setelah sesorang minum minuman keras secara berlebih. Dikaitkan dengan 'holiday', dalam budaya masyarakat tertentu, liburan biasanya memang identik dengan pesta alkohol.

Meskipun paling sering dikaitkan dengan kondisi fibrilasi atrium, holiday heart syndrome sebenarnya bisa terjadi pada orang sehat yang bahkan tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung sekalipun.

Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa risiko serangan jantung meningkat hingga 15% selama liburan, khususnya libur Tahun Baru. Disebutkan, banyak orang yang mengalami holiday heart syndrome setelah berpesta minuman keras dalam masa liburan akhir tahun.

Meskipun terkait jantung yang bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan, namun holiday heart syndrome belum tentu benar-benar berbahaya. Jika tidak ada gejala lain atau riwayat masalah jantung sebelumnya, kondisi ini kemungkinan besar akan sembuh dengan sendirinya setelah yang bersangkutan berhenti minum.

Namun, jika seseorang mengalami gejala-gejala seperti pusing, sulit bernafas, nyeri dada dan hilang kesadaran, orang tersebut membutuhkan pertolongan medis dengan segera. Komplikasi yang lebih serius dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan benar.

Kesadaran akan riwayat kesehatan dan resiko penyakit jantung yang mengkuatirkan, seharusnya cukup memberikan keyakinan untuk hidup bebas dari alkohol, termasuk pesta minum minuman keras di masa liburan.

Namun sebenarnya, kebiasaan minum minuman keras di waktu-waktu tertentu, bukan menjadi satu-satunya penyebab holiday heart syndrome. Menikmati satu atau dua gelas anggur sebenarnya boleh-boleh saja secara medis.

Justru makan secara berlebihan lah yang bisa berbahaya. Temasuk mengkonsumsi makanan tertentu dengan kadar garam, gula, dan makanan berlemak yang besar.

Konsumsi minuman berkafein juga dapat menjadi penyebab. Asupan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan insomnia dan memicu irama jantung menjadi tidak normal. Kafein dan alkohol juga menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan aritmia jantung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun