"Selamat malam, bapak/ibu peserta Pengamatan Virtual Malam Umum (PVLM) Seri 10.
Terima kasih atas kehadiran dan partisipasi Anda dalam agenda yang kami laksanakan pada 10 Oktober 2020 lalu. Kami harap agenda dan materi yang telah disiapkan dapat menambah rasa ingin tahu terhadap alam semesta kita. Sebagai apresiasi, kami melampirkan sebuah e-card ucapan terima kasih yang berlatar salah satu hasil pengamatan dari astronom kami, M. Yusuf."
Kalimat di atas adalah penggalan surat elektronik yang saya terima dari Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan penasaran yang tinggi, saya pun segera membuka lampiran e-card yang dimaksud.
Ternyata e-card ucapan terimakasih itu berlatar foto bintang "tujuh bidadari" hasil pengamatan Muhammad Yusuf, Astronom Observatorium Bosscha yang pada PVLM Seri 10 hari itu menjadi nara sumber bersama Widya Sawitar, Planetarium dan Observatorium Jakarta.Â
Foto benda-benda langit memang terlihat sangat menakjubkan. Juga foto bintang "tujuh bidadari" yang menjadi latar hadiah apresiasi e-card yang saya dapatkan dari webinar Pengamatan Virtual Langit Malam (PLVM) Observatorium Bosscha ITB.
Acara ini merupakan webinar seri kesepuluh dari rangkaian PVLM yang ditaja Observatorium Bosscha. Kegiatan malam itu bertajuk "Langit dalam Budaya Nusantara" yang disiarkan langsung melalui Zoom Meeting dan Live YouTube Bosscha Observatory.
Apresiasi e-card ini hanya diberikan bagi peserta Zoom yang telah mendaftar sebelumnya. Dalam setiap seri, pendaftar Zoom dibatasi maksimum 350 orang. Kalau kalah cepat mendaftar sebagai peserta Zoom masih bisa tetap mengikuti acara ini melalui Live YouTube tanpa mendaftar lebih dulu.
Seri PVLM telah dimulai pertama kali pada 8 Agustus 2020 dengan mengangkat tema beragam seputar langit. Pada sesi kesembilan sebelumnya, PVLM mengangkat tema materi gelap, menguak misteri kosmos. Sebelumnya lagi eksplorasi bulan.
Jika kondisi langit sedang sangat baik, Astronom Muhammmad Yusuf akan mengajak peserta webinar untuk mengamati langit malam secara virtual melalui teropong-teropong kebanggaan Observatorium Bosscha ITB. Meski secara virtual, kita seolah-olah turut mengamati pesona langit secara langsung melalui teleskop yang digunakan. Pengalaman yang sangat menarik.
Kembali ke soal bintang "tujuh bidadari" tadi. Dalam penjelasan lanjutan melalui email yang saya terima, bintang "tujuh bidadari" adalah nama lain dari Pleiades atau Lintang Kartika yang diambil dari 7 bintang terang dalam gugus bintang ini.