Secara umum, jika diperhatikan dari faktor orangtua, kita dapat membedakan 3 tipe orangtua mendampingi anak belajar di rumah saat pembelajaran daring sekarang. Ketiga tipe itu ialah Perfeksionis, Plegmatis dan Wise Parent.
#1 Orangtua Tipe Perfeksionis
Orangtua tipe ini selalu berfikir soal kesempurnaan. Mereka mamasang target keberhasilan 100% terhadap hasil belajar anak. Jika pun ada toleransi kesalahan, maka nilai toleransi yang diberikan tak melebihi 10%.
Hal positif dari orangtua tipe ini adalah mereka sangat peduli pada pendidikan anak. Mereka tidak pernah mempersoalkan pembelajaran daring saat ini. Mereka siap mendampingi anak-anak di rumah secara full time.
Namun yang menjadi persoalan adalah, mereka tidak punya pemahaman pedagogis yang cukup saat mendampingi anak belajar. Mereka lupa bahwa tingkat kognitif anak tidak bisa dipaksakan sesuai dengan kognisi orang dewasa.
Saat anak sudah berulang-ulang diajarkan satu topik dan anak tetap sulit untuk memahami, mereka tidak akan sabar bahkan dengan mudah akan teriak "dasar bodoh!". Mereka memaksa anak untuk mampu bernalar seperti yang ada dipikirannya.
Jika ini terus menerus terjadi, maka tingkat emosi akan semakin memuncak. Maka kejadian orangtua yang menganiaya anak seperti kasus yang belakangan terjadi, memang akan sangat mungkin terjadi lagi.
Beberapa yang cukup bisa rasional, cukup bisa menahan diri agar tidak sampai main tangan. Biasanya orangtua lah yang mengambil alih aktivitas belajar, seluruh tugas anak-anak akan dikerjakan langsung oleh mereka demi anak memperoleh nilai sempurna tadi.
Bagi orangtua tipe ini, perlu bijak untuk "gas" dan "rem" dalam mendampingi belajar anak. Jika suasana sudah mentok dan memanas, maka mereka harus belajar untuk "rem" diri, dan legowo pada seberapa pun capaian belajar anak.
#2 Orangtua Tipe Plegmatis
Orangtua tipe ini sangat berbeda dengan tipe orangtua perfeksionis. Mereka bersikap acuh tak acuh terhadap tanggung jawab dalam mendampingi anak belajar.