Untuk mengantisipasi kondisi sesak nafas yang makin berat, pagi harinya kami lebih dulu mencari tabung oksigen untuk bekal bapak dalam perjalanan menuju RS. Ini kami lakukan atas masukan dari teman-teman dokter yang saya kenal tadi.
Puji Tuhan, akhirnya pada siang hari kamis (2/4/2020), bapak diterima di IGD Siloam Karawaci untuk selanjutnya diperiksa lebih lanjut terkait dugaan yang mengarah pada gejala covid-19.
Dari RS Siloam Karawaci, selanjutnya kesesokan harinya (3/4/2020) bapak dirujuk ke RS Siloam Kelapa Dua Tangerang, karena RS ini merupakan RS yang didedikasikan oleh Siloam Group untuk menangani pasien covid-19.
Hingga hari ini (2/6/2020), 70 hari setelah bapak mengalami demam pada akhir maret lalu, bapak masih dalam perawatan di RS Siloam Kelapa Dua. Secara lengkap kisah perawatan bapak di RS Siloam Kelapa Dua, hingga bagaimana ia merasakan perawatan intensif selama lebih 3 minggu di ICU akan saya sharingkan dalam tulisan berikutnya.
Kisah ini saya tuliskan agar kita terus waspada terhadap penularan virus covid-19, dan bagaimana kita tidak percaya 100% pada hasil Rapid Test karena berdasarkan pengalaman kami, hasil negatif palsu Rapid Test justru bikin susah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H