Selasa (24/03/2020), bapak merasakan demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat. Keesokan harinya, bapak segera pergi ke Rumah Sakit terdekat dengan rumah untuk memeriksakan diri.
Rumah Sakit selanjutnya melakukan test labor darah secara umum untuk menganalisa kondisi bapak. Karena hasil lab tidak terlalu mengkuatirkan, maka bapak diberikan beberapa jenis obat untuk selanjutnya beristirahat di rumah.
Kondisi demam bapak terus berlanjut. Pada hari sabtu (28/03/2020), kami memutuskan untuk membawa bapak ke Rumah Sakit yang lebih besar di daerah Jakarta Timur agar bapak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Di Rumah Sakit ini, bapak diterima di IGD dan selanjutnya dilakukan Test Labor dengan uji sampel darah. Hasil uji sampel darah menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih yang mengarah pada kemungkinan bentuk pertahanan tubuh melawan masuknya virus atau bakteri. Namun, pemeriksaan tidak dilakukan lebih lanjut lagi, bapak diberikan beberapa jenis obat dan diminta beristirahat di rumah.
Karena tidak puas dengan hasil pemeriksaan dari RS ini, kami pun membawa bapak ke RS lainnya di sekitar Kota Bekasi.
Setelah menunjukkan hasil lab dari RS sebelumnya, di RS yang baru ini bapak selanjutnya dilakukan Rontgen Thorax. Hasil scan thorax pada paru menyimpulkan bapak mengalami Pneumonia, yang merupakan indikasi awal seseorang dinyatakan sebagai PDP corona.
Namun sekali lagi, bapak hanya diberikan sejumlah obat dan meminta kami membawa kembali bapak pulang ke rumah untuk beristirahat.
Karena kembali tidak puas dengan hasil pemeriksaan ini, hari itu juga kami membawa bapak ke RSD Wisma Atlet. Sesampainya disana, bapak diperiksa di IGD dan langsung dilakukan Rapid Test. Besar harapan kami saat itu bapak dirawat disana karena kondisinya terus melemah.
Namun ternyata hasil Rapid Test menunjukkan kesimpulan non reaktif, RSD Wisma Atlet menyimpulkan bapak mengalami infeksi bakteri, bukan karena terinfeksi virus corona.
Saat itu jam menunjukkan hampir pukul 00 dini hari. Dengan berat hati, akhirnya kami membawa bapak pulang untuk perawatan mandiri di rumah.
Bapak masih terus menerus mengalami demam hingga beberapa hari ke depan. Tidak hanya suhu tubuh yang tetap tinggi, bapak mulai mengeluhkan pegal-pegal dan merasakan tubuh yang makin lemah.