Kali mendengar istilah penyakit menular seksual? Penyakit menular seksual atau PMS merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman atau virus dan ditularkan dari satu individu ke individu lain via hubungan seksual.Â
Hubungan seksual yang dimaksud bukan hanya melewati vagina, namun juga yang dijalankan melewati dubur (dubur) dan oral (mulut). Sebagian variasi penyakit menular seksual merupakan gonore, ciri-ciri sifilis, kutil kelamin, HIV, dan Hepatitis B.
Ternyata penyakit menular seksual tidak hanya ditularkan melalui kekerabatan seksual, tetapi juga bisa ditularkan via kontak dengan darah penderita dan dapat juga ditularkan ibu ke bayi melewati air susu. Siapapun rentan tertular penyakit menular seksual, bagus pria ataupun wanita, single ataupun menikah. Penting untuk mengetahui bagaimana mencegah penyakit menular seksual, berikut ialah sistem untuk mencegah penyakit menular seksual:
Vaksinasi
Vaksin merupakan sistem yang tepat sasaran, aman, serta disarankan untuk cara mencegah penyakit menular seksual. Vaksin bekerja secara preventif atau sifatnya mencegah penularan dengan membentuk kekebalan tubuh kepada kuman atau virus penyebab PMS. Melainkan kalau telah tertular PMS, vaksin tak kapabel menyembuhkan.
Perlu dikenal bahwa tidak seluruh penyakit menular seksual bisa dicegah dengan vaksin. Vaksin yang bisa dilakukan ialah vaksin HPV (Human Papilloma Virus) serta hepatitis B. Vaksin HPV disarankan untuk perempuan berusia 10-55 tahun. Keduanya dikerjakan sebanyak 3 kali, vaksin pertama dapat dikerjakan kapan saja, vaksin kedua dikerjakan 1 bulan setelah vaksin pertama, dan vaksin ketiga dikerjakan 6 bulan sesudah suntikan vaksin ketiga.Â
Menghindari pemakaian jarum yang sama secara bergantian
Virus penyebab HIV dan hepatitis B tidak hanya hidup di cairan mani penderitanya. Virus juga terdapat di segala cairan tubuh penderita seperti ASI dan darah. Penerapan benda tajam seperti jarum suntik dan jarum untuk memasang tattoo secara berbarengan beresiko menularkan PMS seperti HIV dan hepatitis B.Â
Jarum yang melukai kulit penderita PMS akan membawa darah yang mengandung bakteri atau virus penyebab PMS, dan akan menularkan kepada orang lain bila jarum tersebut digunakan kembali. Sebelum menerima tindakan invasif seperti suntikan atau memasang tattoo, pastikan jarum yang digunakan merupakan jarum baru dan steril.
Tidak menjalankan relasi seksual di luar nikah
Hubungan seksual di luar nikah merupakan salah satu wujud unsafe sex atau kekerabatan seksual tak aman yang berisiko menularkan penyakit menular seksual. Hasil penelitian menampilkan bahwa 40% pelaku kekerabatan seksual di luar nikah positif tertular gonore dan HIV.