Ayani Si Sibuk
Ayani adalah siswi yang sangat sibuk. Ia ketua OSIS dan juga ketua klub fotografi di sekolahnya. Meskipun ia sangat pintar, ia sering terlambat mengasih PR karena kesibukannya. Cuman Ayani yang bisa mendapati 85 di tes Matematika dan dapati 0 di PR karena kelupaan.
Jadi saat saya disuruh bekerja dengan dia untuk membuat sebuah powerpoint, saya sudah berasa bahwa saya akan mengerjakannya sendiri. Saat jam kosong ia mendatangi saya dan mengajak melakukan powerpoint dirumahnya pada hari sabtu. Pada hari sabtu tersebut, saat saya ke rumahnya, ia tidak dirumah. Saya sudah sangat kesal, tetapi pembantunya bilang bahwa ia diluar karena mengantar adiknya ke latihan bola. Pembantunya Ayani menjelaskan bahwa setelah Ibunya Ayani meninggal, Ayani harus membantu adiknya dalam persoalan sekolah dll. Karena adiknya adalah anak autistic,yang haruskan dia membantu lebih dari biasa, dan juga organisasi-organisasi yang ia kendalikan, ia mempunyai sangat dikit waktu untuk dirinya sendiri.
Ayahnya kerja sampe malam dan pembantu hanya berkeja sampai jam 16.00. Saya sekarang mengerti masalahnya Ayani. Ia mempunyai terlalu banyak kegiatan. Saat Ayani balik, kita mengerjakan tugas ini dan saya juga menasehati Ayani. Saya bilang bahwa Ayani terlalu banyak kegiatan, dan ia harus mulai merendahkan kegiatan-kegiatannya, karena kegiatannya merusak skor di sekolahnya. Ia pertama tidak terlalu peduli dengan komentar saya, tetapi ia bilang ia akan pikirkan lebih.
 Kita bertemu lagi tetapi sekarang di rumah saya. Saat kita istirahat untuk makan siang yang disiapkan ibu saya, ia bilang bahwa ia turun dari ketua klub fotografi dan sekarang menjadi anggota biasa, ia juga bilang bahwa tantenya sekarang membantu untuk melihat dan mengawasi adiknya setelah diskusi dengan ayahnya. Saya bersenyum dan kasih selamat untuk dia. Ayani sekarang mampu melanjutkan sekolah tanpa masalah dan kelihatan lebih senang dari dulu.
Â
Tema Karya
Jangan memandang buruk orang jika tidak tau
Latar Belakang Karya
Cerpen di atas terinspirasi oleh pengalaman saya dengan teman yang sangat sibuk. Saya pikir bahwa ia sok sibuk dan sebenarnya malas membantu saya. Tetapi emang ia sibuk, malah juga bisa dibilang ia overworked atau kerja kebanyakan. Setelah mengetahui itu, aku berbicara dengannya dan aku bantu dia sebisa aku. Setelah sekian lama baru ia bisa mengedalikan pekerjaan organisasi dengan sekolah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI