Menjadi seorang seminaris bukanlah suatu hal yang mudah pada awalnya. Kita harus dapat meninggalkan semua kehidupan lama dan siap untuk dididik menjadi pribadi yang baru. Â Menanggapi panggilan Tuhan di Seminari Mertoyudan salah satunya. Salah satu seminari tertua di Indonesia yang berusia 110 tahun dan banyak menghasilkan kardinal-kardinal, uskup-uskup, imam-imam bahkan awam-awam yang berkualitas.Â
Di sini kalian di ajak untuk hidup mandiri dan sederhana. Setiap hari para seminaris harus melakukan opera (kegiatan bersih-bersih seminari) dan kegiatan rohani lainnya. Semua kegiatan sudah terjadwal setiap harinya sehingga kita dapat dilatih untuk selalu disiplin dalam mengatur waktu. Tak lupa, setiap malam para seminari harus menuliskan sebuah refleksi harian agar para seminaris dapat memaknai sebuah peristiwa dalam hari itu dan merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap kegiatan yang dilakukan dalam keseharian sebagai seminaris.
Seminari Mertoyudan menyediakan fasilitas yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan para seminaris, seperti perpustakaan, rumah musik, GOR, lapangan sepakbola, aula, lab komputer, lab organ, dan lain-lain. Di sini juga disediakan komputer yang dilengkapi internet sehingga para seminaris tidak terlalu tertutup dari dunia luar. Dengan lengkapnya fasilitas yang ada, para seminari dapat bebas untuk mengembangkan bakat dan minat untuk terus berkembang dalam melakukan formatio di sini.
Para formator di sini mendidik dengan tegas agar para seminaris menjadi pribadi yang lebih baik demi pertumbuhan panggilannya. Para formator di sini bukan lulusan yang main-main, jadi kita dapat berkonsultasi mengenai panggilan, sekolah, maupun masalah batin yang sedang dihadapi selama hidup di seminari.
Kalian merasa terpanggil untuk menjadi pelayan Tuhan?
Ayo, kawan. Gabung dan daftar di Seminari Mertoyudan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H