Pada Oktober 2023, Boeing mengumumkan melalui siaran pers bahwa Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan, telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan tersebut untuk finalisasi pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX atau F-15ID. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia, yang bertujuan meningkatkan kemampuan pertahanan udara di tengah dinamika geopolitik kawasan yang terus berkembang. Langkah ini tidak hanya memperkuat pertahanan nasional, tetapi juga menempatkan Indonesia di tengah dinamika teknologi militer global yang terus berkembang. Namun, apa sebenarnya yang membuat F-15EX begitu istimewa, dan bagaimana perannya dalam memperkuat sistem pertahanan nasional? Mari kita telusuri lebih jauh.
 Pesawat ini tergolong baru. Boeing F-15EX Eagle II atau yang kerap disebut dengan F-15EX adalah pesawat tempur yang diproduksi oleh Boeing Defence, Space & Security dan diperkenalkan pertama kali pada Juli 2024. Pesawat ini adalah pengembangan lanjutan dari McDonnell Douglas F-15E Strike Eagle. Pengembangan pesawat ini berasal dari studi yang dilakukan oleh U.S. Department of Defense's Cost Assessment and Program Evaluation (OSD CAPE) pada tahun 2018 untuk menggantikan armada F-15C/D yang sudah menua dan tidak bisa digantikan seluruhnya oleh F-22 Raptor.
F-15EX adalah pesawat tempur multirole strike fighter, yang berarti pesawat ini dirancang untuk memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai jenis misi tempur, baik udara ke udara (air-to-air) maupun udara ke darat (air-to-ground). Dalam pertempuran udara ke udara (air-to-air), F-15EX mampu melakukan pertempuran udara melawan pesawat musuh (dogfight). Sementara itu, dalam misi udara ke darat (air-to-ground), pesawat ini dirancang untuk dapat melakukan penyerangan terhadap target darat. Selain itu peswat ini juga mampu melaksanakan misi pengintaian, patroli udara, atau dukungan udara dekat (close air support). Kombinasi kemampuan ini membuat F-15EX menjadi aset strategis yang sangat berharga, mampu beradaptasi dengan berbagai kebutuhan di medan perang modern dan juga tentunya untuk perlindungan wilayah udara NKRI.
F-15EX dapat dioperasikan oleh satu atau dua kru, yakni pilot dan petugas sistem senjata (WSO), memberikan fleksibilitas dalam pengoperasiannya. Dengan panjang 19,45 meter dan lebar sayap 13,05 meter, F-15EX memiliki area sayap seluas 56,5 m, memungkinkan pesawat ini memiliki kestabilan dan kemampuan manuver yang sangat baik. Ditenagai oleh dua mesin General Electric F110-GE-129 turbofan, F-15EX mampu mencapai kecepatan maksimum Mach 2,5 (2.655 km/jam) di ketinggian tinggi dan Mach 1,2 (1.482 km/jam) pada ketinggian rendah, memberikan keunggulan dalam pertempuran udara dengan kecepatan tinggi. Pesawat ini memiliki jangkauan tempur hingga 1.272 km (setara jarak antara Jakarta-Bali) dan dapat menempuh jarak hingga 3.900 km(setara jarak antara Sabang-Ambon) dengan menggunakan konfigurasi bahan bakar eksternal, menjadikannya sangat fleksibel dalam berbagai misi jarak jauh. Dengan kemampuan pendakian hingga 50.000 kaki per menit dan ketinggian maksimum 60.000 kaki, F-15EX dapat beroperasi di berbagai kondisi atmosfer.
 F-15EX juga dilengkapi dengan berbagai senjata canggih. Di antaranya adalah M61A1 Vulcan 20mm dengan 500 butir amunisi, serta 23 cantolan (hardpoints) yang tersebar di sayap, badan pesawat, dan tangki bahan bakar konformal (CFT), dengan kapasitas angkut hingga 13.400 kg. Pesawat ini dapat membawa berbagai senjata udara ke udara seperti AIM-9X Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM, serta senjata udara ke darat seperti AGM-158 JASSM, AGM-88 HARM, dan AGM-183 ARRW, serta bom presisi seperti GBU-31 JDAM dan GBU-39 Small Diameter Bomb. Dalam hal avionik, F-15EX dilengkapi dengan radar Raytheon AN/APG-82(V)1 AESA yang canggih, yang memungkinkan deteksi dan pelacakan pesawat musuh dan objek di darat dengan presisi tinggi, bahkan dalam kondisi cuaca buruk. Pesawat ini juga dilengkapi dengan sistem penargetan seperti LANTIRN dan Sniper XR, yang meningkatkan akurasi serangan baik di siang maupun malam hari.
Untuk perlindungan dan kemampuan bertahan di medan perang, F-15EX menggunakan sistem peperangan elektronik BAE Systems AN/ALQ-250 EPAWSS yang menggabungkan deteksi ancaman dengan countermeasures aktif, serta AN/ALE-47 untuk meluncurkan flare dan chaff guna mengelabui pelacakan radar musuh. Dengan kemampuan bertahan hingga +9g dan rasio dorongan terhadap berat 0,93, F-15EX memiliki daya manuver yang luar biasa dan kemampuan untuk menghadapi berbagai ancaman di medan perang.
Meskipun F-15EX memiliki berbagai keunggulan, terutama dalam hal daya angkut senjata dan ketahanan penerbangan yang lebih lama, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kurangnya kemampuan siluman (stealth), yang membatasi kemampuan pesawat ini dalam menghindari deteksi radar musuh. Dalam situasi pertempuran melawan musuh yang memiliki pertahanan udara canggih, pesawat ini akan kesulitan menembus sistem pertahanan udara terintegrasi yang semakin umum digunakan. Oleh karena itu, meskipun F-15EX dapat melengkapi armada tempur, pesawat ini lebih cocok beroperasi bersama pesawat siluman seperti F-35.
Pada akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa F-15EX adalah pesawat tempur multirole yang canggih yang tergolong baru dengan kemampuan manuver dan daya angkut senjata luar biasa. Ditenagai oleh dua mesin turbofan canggih, pesawat ini dapat mencapai kecepatan tinggi dan memiliki jangkauan yang sangat fleksibel. F-15EX mampu menjalankan berbagai misi, baik udara ke udara maupun udara ke darat, serta dilengkapi dengan teknologi avionik mutakhir dan sistem pertahanan elektronik untuk meningkatkan kemampuan bertahan di medan perang. Meskipun demikian, kekurangan utama F-15EX adalah keterbatasannya dalam hal kemampuan siluman, yang membuatnya kurang efektif dalam menghadapi ancaman dari sistem pertahanan udara modern yang canggih. Oleh sebab itu penulis berpendapat bahwa pengadaan pesawat siluman penting untuk menutupi kekurangan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H