INFRASTRUKTUR SEBAGAI PENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIAÂ
Jordi Fitriano, M Daffa Aulia Rakman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas muhamadiyah malang,
kota malang, jawa timur, indonesia
Email;jordifitriano17@gmail.com  daffa.spt21@gmail.com
Infrastruktur yang memadai telah lama diakui sebagai salah satu  pilar penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, pembangunan infrastruktur telah menjadi fokus utama pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya yang signifikan ini telah dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki infrastruktur di seluruh negeri. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan membutuhkan infrastruktur yang handal dan efisien. Infrastruktur transportasi yang baik, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan yang modern, menjadi landasan penting bagi konektivitas dalam negeri dan perdagangan internasional . Selain itu, investasi dalam infrastruktur energi, seperti pembangkit listrik dan jaringan distribusi yang andal, juga penting untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat . Infrastruktur yang berkualitas memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Pertama, infrastruktur yang baik memperlancar aliran barang dan jasa, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan efisiensi produksi. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor industri dan perdagangan, serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam negeri di pasar global. Kedua, infrastruktur yang memadai membuka akses ke daerah yang sebelumnya terisolasi, memperluas pasar, dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi baru di wilayah tersebut. Pembangunan infrastruktur juga memiliki dampak sosial yang signifikan. Meningkatnya konektivitas antar daerah mengurangi kesenjangan regional, memperkuat integrasi sosial dan ekonomi, serta membantu mengurangi kemiskinan. Infrastruktur yang baik juga mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat setempat . Namun, meskipun upaya yang signifikan telah dilakukan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tantangan tersebut meliputi keterbatasan anggaran, koordinasi antarinstansi yang kompleks, regulasi yang rumit, dan pemeliharaan infrastruktur yang kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan komitmen pemerintah yang kuat, alokasi anggaran yang memadai, dan kerjasama antar sektor untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Kehadiran infrastruktur yang memadai akan membutuhkan modernisasi dan komersialisasi pertanian dan pencapaian surplus pendapatan untuk akumulasi modal . Ini dapat menjadi dasar bagi perluasan industri manufaktur lokal, serta memperbesar pasar bagi hasil indutri tersebut. Ada hubungan yang tepat antara infrastruktur dan pembangunan investasi infrastruktur secara laangsung mempengaruhi pembangunan ekonomi . Oleh karna itu, bahwa satu-satunya cara untuk membangun potensi produktif suatu negara dan meningkatkan pendapatan per kapita adalah dengan memperluas kapsitas produksi barang, hal ini tidak perlu merujuk pada penyedian pabrik dan mesin, tetapi juga pada jalan, rel kereta api, saluran listrik, pipa air, sekolah, rumah sakit, rumah dan bahkan barang-barang konsumsi seperti barang-barang konsumen, yang semuanya dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan standar hidup yang lebih tinggi(Lieske et al., 2015; Srinivasu & Rao, 2013) . Fasilitas dan layanan publik secara kolektif merupakan infrastruktur ekonomi. Daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai biasanya memiliki pendapatan per kapita yang lebih rendah, proporsi sektor primer yang lebih besar, dan kepadatan penduduk yang lebih kecil. Daerah dengan tingkat infrastruktur yang tinggi biasanya memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi, proporsi sektor primer yang lebih kecil dan kepadatan penduduk yang lebih besar. Tempat-tempat yang memiliki fasilitas dasar yang lebih baik, seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi, air, sanitasi, energi, perumahan, dll., akan menarik investasi, terutama dari pengusaha kecil dan marjinal. Transportasi yang baik, biaya listrik yang rendah, ketersediaan tenaga kerja yang lebih baik selalu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produksi. Pemasok infrastruktur menghadapi tantangan karena kurangnya infrastruktur dan layanan, yang mengakibatkan efisiensi output yang rendah(Lieske et al., 2015; Srinivasu & Rao, 2013)Pembangunan infrastruktur di indonesia sudah mulai menyeluruh  di berbagai wilayah atau daerah kini  sudah mengalami kemajuan infrastruktur salah satunya yaitu jalan. Di indonesia sendiri akses jalan di berbagai wilayah atau daerah masih sangat kurang memadai baik dari segi kualitas jalan dan pembangunan panjang jalan tersebut.
Infrastruktur pembangunan jalan tol di Indonesia merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas di negara ini. Jalan tol adalah jalan yang dirancang khusus untuk menghubungkan berbagai kota dan wilayah dengan menggunakan sistem tarif yang dikenakan kepada pengguna. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai proyek pembangunan jalan tol yang melibatkan sektor swasta maupun pemerintah. Beberapa proyek jalan tol terkenal di Indonesia.
 Jalan Tol Trans-Jawa, Ini adalah proyek jalan tol terbesar di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui beberapa provinsi di Pulau Jawa. Proyek ini bertujuan untuk mempercepat distribusi barang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur tersebut.
Jalan Tol Trans-Sumatera, Proyek jalan tol ini berusaha menghubungkan provinsi-provinsi di Pulau Sumatera, dari Aceh hingga Lampung. Pembangunan jalan tol ini sedang berlangsung dan akan memperbaiki konektivitas antar wilayah di Pulau Sumatera.
Jalan Tol Trans-Sulawesi, Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota penting di Pulau Sulawesi, seperti Makassar, Palu, dan Manado.
Selain itu, ada juga proyek jalan tol lainnya di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Bali, Kalimantan, dan Papua. Pembangunan jalan tol di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, mengurangi kemacetan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.
Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional dan investor asing untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur, termasuk jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Pembangunan fasilitas pendidikan juga penting bagi masyarakat indonesia karna di indonesia  sendiri masih banyak sekali masyarakat yang kurang akan ilmu pengetahuan jadi pemerintah menyediakan berbagai layanaan pendidikan seperti sekolah. fasilitas pendidikan yang dikelola oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Prasarana Strategis dan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Ini dilakukan berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada tahun 2022, Kementerian PUPR telah menyelesaikan rehabilitasi dan renovasi 4.619 fasilitas pendidikan, termasuk 3.375 sekolah, 581 madrasah, 278 PTN, dan 25 PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Sebagian besar rehabilitasi dan renovasi fasilitas pendidikan terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terdiri dari 332 fasilitas pendidikan, terdiri dari 294 sekolah, 32 PTN, dan 6 Madrasah. Ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk memastikan akses pendidikan yang sama dan infrastruktur pendidikan yang baik di seluruh Indonesia (Buku Informasi Statistik Infrastruktur PUPR 2022 ISBN, n.d.).
Pembangunan fasilitas kesehatan di Indonesia menjadi prioritas bagi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan di seluruh negeri. Upaya ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi krisis kesehatan.
Peningkatan Jumlah Rumah Sakit, Pemerintah Indonesia telah membangun dan meningkatkan jumlah rumah sakit di berbagai daerah. Ini termasuk pembangunan rumah sakit pusat, rumah sakit daerah, dan rumah sakit rujukan untuk penyakit tertentu. Hal ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.
Pembangunan Puskesmas, Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) merupakan fasilitas kesehatan primer yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat. Pemerintah terus memperluas jaringan puskesmas di berbagai daerah, terutama di wilayah yang sulit dijangkau. Pembangunan dan perbaikan infrastruktur puskesmas bertujuan untuk menyediakan layanan kesehatan dasar yang terjangkau bagi masyarakat.
Modernisasi Fasilitas Kesehatan, Pemerintah juga berupaya untuk meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan yang ada dengan melakukan modernisasi. Ini meliputi perbaikan, renovasi, dan pengadaan peralatan medis yang lebih canggih. Modernisasi fasilitas kesehatan penting untuk memastikan penyediaan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Jaringan Telemedicine, Pemerintah Indonesia juga sedang mendorong pengembangan jaringan telemedicine sebagai bagian dari infrastruktur kesehatan. Telemedicine memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyediakan konsultasi medis jarak jauh dan memperluas akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil.
Pemerintah juga bekerja sama dengan lembaga internasional, mitra pembangunan, dan sektor swasta untuk mendukung pembiayaan dan pengembangan infrastruktur kesehatan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan kesehatan di Indonesia, serta mendorong peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Awandari, L. P. P., & Indrajaya, I. G. B. (2016). Pengaruh infrastruktur, investasi, dan pertumbuhan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui kesempatan kerja. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 5(12), 165388.
Maryaningsih, N., Hermansyah, O., & Savitri, M. (2014). Pengaruh infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 17(1), 62-98.
Kumaraswamy, M. M., & Zhang, X. Q. (2001). Governmental role in BOT-led infrastructure development. International journal of project management, 19(4), 195-205.
Srinivasu, B., & Rao, P. S. (2013). Infrastructure development and economic growth: Prospects and perspective. Journal of business management and Social sciences research, 2(1), 81-91.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , Jakarta Selatan 12110 INFORMASI STATISTIK INFRASTRUKTUR PUPR 2022 Desember 2022 Informasi Statistik Infrastruktur PUPR
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Pesona Gunung Kerinci
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!