Syairku pernah melukiskanmu
Senandungku pun pernah melantunkan namamu
Doaku pun pernah memohonkanmu
Di setiap larik-larik syairku, ku pernah merangkaimu menjadi bait yang menarik
Di setiap lirik-lirik senandungku, ku pernah impitkan namamu
Di setiap ujud doaku pun ku pernah memintamu menjadi ratuku
Syairku
Senandungku
Doaku
Sesering mungkin ku menyebutkan namamu
Di saat ragamu berpaling dariku
Jiwamu berkelana dan hatimu tak lagi kumiliki
Syairku, senandungku, doaku menjadi penyesalan
Kau tak lagi ku rangkai dalam syairku
Kau tak lagi ku senandungkan
Doaku pun menjadi sakit hati yang tak terobati
Jordi Sahat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H