Mohon tunggu...
Jordan Dos Prestigio
Jordan Dos Prestigio Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris Tingkat I Seminari Menengah Mertoyudan ST. Petrus Canisius

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Menjadi Seminaris

27 September 2024   09:10 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:17 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan menceritakan pengalaman saya menjadi seorang seminari.

Perkenalkan nama saya Jordan dari seminari kelas pertama atau yang biasa di sebut "Medan Pratama". Di Medan Pratama ini kita di ajarkan untuk lebih kerasan atau perkenalan diri terhadap lingkup asrama, hidup asrama tidak jauh beda dengan hidup di rumah hanya saja perbedaan yang paling mencolok ialah tidak bisa bermain gadget dan tidak ada orangtua yang selalu menemani kita akan tetapi di seminari mertoyudan ini kita memiliki  "komputer medan" untuk sarana kita mencari atau belajar melalu internet,di seminari ini kita juga memiliki "sub pamong dan pamong", sub pamong dan pamong merupakan orangtua kita di seminari, peran sub pamong dan pamong adalah untuk membantu kita untuk berformatio selama di seminari.

Pada saat awal kita masuk seminari kita di wajibkan untuk menunggu 40hari dan tidak bisa menggunakan akses ke dunia luar dalam bentuk apapun. Selama 40 hari ini kita di wajibkan untuk kerasan. Kegiatan kita bisa mengikuti agenda sekolah ataupun agenda dari ke pamongan. Kegiatan yang sering di lakukan misa pagi dan belajar,  mata pelajaran seblum 40 hari sangat sedikit hanya ada 8 pelajaran dan setelah 40 hari kita baru memulai kurikulum yang sesungguh nya .Setelah 40 hari kita akan menjumpai orang tua atau yang biasa di sebut "HOT" Hari Orang Tua. Hari Orang Tua untuk medan pratama ini sangat spesial dari medan medan yang lebih tinggi, kegiatan kami selama memepersiapkan  hari orangtua mempersiapkan nyanyian untuk kedatangan orang tua dan memperisapkan gamelan atau tari untuk menampilkan hasil jerih payah selama berlatih kegiatan tersebut. Setelah acara hot selesai kita di wajibkan untuk berdinamika dengan orang tua di sekitaran seminari.

Setelah 40 hari kita melanjutkan kegiatan berasrama yang sesungguh nya dan memulai kegiatan pembelajaran dan mulai memasuki mata pelajaran yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun