Mohon tunggu...
Jordan Abisha
Jordan Abisha Mohon Tunggu... Lainnya - learning to have my own opinion

a proverbial phoenix

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Untag: Memberikan Pelatihan Penggunaan Sensor Kelembapan Tanah

11 Juli 2023   11:36 Diperbarui: 11 Juli 2023   11:40 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa bersama pemuda-pemudi Karang Taruna Desa Kebontunggul setelah melakukan pelatihan penggunaan sensor kelembapan tanah. (Dokpri)

Senin (3/7/2023). Jordan Abisha Siregar, Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengikuti program Kuliah Kerja Nyata yang diadakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang berlokasi di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur sebagai bentuk pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan tinggi dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Kun Muhammad Adi, S.I.Kom., M.I.Kom.

Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dengan tujuan untuk membantu memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang berlangsung selama 12 hari dan dimulai pada tanggal 3 Juli 2023.

Sensor kelembapan tanah memiliki peranan penting dalam berbagai aplikasi terkait pertanian, pengairan, dan lingkungan. Sensor ini digunakan untuk mengukur kadar air dalam tanah, sehingga memungkinkan pengaturan irigasi yang efisien dan menghindari pemborosan sumber daya air. 

Selain itu, sensor kelembapan tanah juga membantu dalam pengelolaan pertanian yang presisi dengan memantau kondisi kelembapan tanah secara real-time, mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, serta mengidentifikasi daerah-daerah dengan kelembapan tanah yang rendah atau tinggi. 

Selain manfaat di bidang pertanian, sensor kelembapan tanah juga digunakan dalam pemantauan kekeringan, konservasi lingkungan, serta penelitian dan pemodelan iklim. 

Informasi tentang kelembapan tanah sangat berharga dalam mengidentifikasi daerah-daerah rentan terhadap kekeringan, pemantauan kelestarian lingkungan, dan pemahaman tentang perubahan iklim. Dengan demikian, sensor kelembapan tanah menjadi alat penting yang membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam berbagai sektor terkait.

Sayangnya, Petani di desa Kebontunggul belum menggunakan teknologi sensor kelembapan tanah dalam melakukan kegiatan bercocok tanam. hal ini dapat mengakibatkan kelembaban tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang dapat menyebabkan kerugian finansial (tagihan meningkat) dan penurunan produktivitas panen. 

Proses Pelatihan dan Pemberdayaan Petani Tentang Penggunaan Sensor Kelembapan Tanah  (Dokpri)
Proses Pelatihan dan Pemberdayaan Petani Tentang Penggunaan Sensor Kelembapan Tanah  (Dokpri)

Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu peserta KKN Tahun 2023 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yaitu Jordan Abisha Siregar membuat Program Kerja Pelatihan dan Pemberdayaan Petani Tentang Penggunaan dan Manajemen Sensor Kelembapan Tanah di Desa Kebontunggul. 

Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan serangkaian materi & pelatihan dan yang diharap dapat memberikan pemahaman kepada para petani & pemuda-pemudi Karang Taruna agar dapat menerapkan teknologi ini dalam kegiatan bercocok tanam di Desa Kebontunggul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun