"Aduuuh, gimana sih? Kok sulit banget!" Kero mengeluh karena dia kesulitan membuat kerangka ketupat. Sudah berapa saja janur yang gagal dibuat kerangka ketupat olehnya. Padahal dia sudah berusaha keras mengikuti langkah-langkah pembuatannya yang dipandu oleh Pak Burung Hantu dan Pak Maumau.
"Kok kamu bisa bikin rapi gitu, Cil?" tanya Kero. Cilo tersenyum dan melanjutkan kegiatannya membuat kerangka ketupat. Kalau dia tidak menyimak langkah pembuatannya, pasti juga akan gagal.
"Pelan-pelan dan perhatikan caranya, Kero!" kata Pak Maumau sambil membantu Kero membenahi kerangka ketupat yang dibuat Kero.
"Aku sudah ikuti tapi kok salah terus. Kesal banget jadinya!" ucap Kero dengan wajah cemberut.
"Coba nanti kita mulai dari awal, Kero. Tapi kamu konsentrasi, ya!" ucap Pak Burung Hantu. "Aku selesaikan dulu ketupat yang ini," lanjut Pak Burung Hantu yang masih menyelesaikan kerangka ketupatnya di tangannya.
Setelah itu, Pak Burung Hantu membantu Kero lagi. Sesekali Cilo membantu Kero yang salah pada langkah tertentu. Kero berusaha lebih berkonsentrasi dan benar, dia berhasil membuat rangka ketupat dengan rapi.
"Nah, kan...kamu bisa membuatnya," ucap Pak Maumau. Kero tersipu malu. Ternyata membuat kerangka ketupat itu tidak sesulit yang dibayangkannya.
**
Setelah beberapa saat, rangka ketupat sudah jadi semua. Sangat banyak. Cilo, Kero, dan Pak Maumau dan Burung Hantu senang karenanya. Cilo dan Kero sudah bisa membuat sendiri rangka ketupatnya.
"Habis ini, kita ngapain, Pak?" tanya Cilo kepada Pak Burung Hantu.